Analisis Strategi Penguatan Kinerja Industri Pengolahan Hasil Laut dengan Metode AHP dan TOPSIS (Studi Kasus di Kabupaten Lamongan

Sektor Industri pengolahan hasil laut merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan daerah, karena mampu menciptakan nilai tambah (value added) pada berbagai komoditas hasil laut. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang menjadi salah satu sentra industri pengolahan hasil laut di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) (2014), mulai Januari-Februari 2014 ekspor industri pengolahan ikan dan udang di Jawa Timur naik sebesar 45,22% dari tahun 2013. Salah satu daerah industri pengolahan hasil laut di Jawa Timur adalah Kabupaten Lamongan. Industri pengolahan hasil laut di Kabupaten Lamongan sangat beragam, seperti industri terasi, pengeringan ikan dan pembekuan ikan. Keberadaan sejumlah industri ini menunjukkan Lamongan memiliki potensi dalam pengembangan kinerja industri pengolahan hasil laut. Survei lapang yang yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan beberapa permasalahan pada Industri pengolahan hasil laut yang ada di Kabupaten Lamongan, diantaranya pada variabel manajemen terkait dengan pemasaran dan manajemen produksi. Variabel teknologi terkait inovasi produk dan peralatan. Variabel sistem produksi, terkait penggunaan tenaga kerja serta pengendalian mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan strategi penguatan kinerja untuk industri pengolahan hasil laut di Kabupaten Lamongan dengan metode Analitycal Hirarcy Process (AHP) dan Technique For Order Preference by Similarity to an Ideal Solution (TOPSIS). AHP digunakan sebagai alat untuk menganalisis variabel, tujuan dan strategi dalam penguatan kinerja industri pengolahan hasil Lamongan. TOPSIS digunakan sebagai alat dalam menetukan prioritas dari substrategi yang terbentuk. Berdasarkan hasil dari pengolahan AHP, variabel yang menjadi prioritas dalam penguatan kinerja industri pengolahan hasil laut di Kabupaten Lamongan adalah sistem produksi, dan teknologi. Tujuan yang menjadi prioritas adalah meningkatkan kualitas produk, kapasitas produksi, daya saing, dan kesempatan kerja. Strategi yang menjadi prioritas dalam penguatan industri pengolahan hasil laut di Kabupaten Lamongan adalah pengendalian mutu, pelatihan tenaga kerja, meningkatkan inovasi, ketersediaan bahan baku dan produk, serta meningkatkan promosi. Berdasarkan hasil dari pengolahan TOPSIS didapatkan prioritas substrategi pada pengendalian mutu adalah: menetapkan SOP, monitoring, pemeriksaan produk akhir, melakuan sortasi pada bahan baku, dan meningkatkan sanitasi. Pada strategi tenaga kerja adalah: mengadakan training pada tenaga kerja, pengawasan pada tenaga kerja, serta meningkatkan motivasi pada tenaga kerja. Pada strategi meningkatkan inovasi adalah: meningkatkan inovasi pada proses produksi, inovasi pada kemasan, serta inovasi pada ukuran produk