Produksi Enzim Amilase Pada Substrat Limbah Tapioka Dengan Teknik Fermentasi Padat (Solid State Fermentation)

Enzim dewasa ini memegang peranan penting dalam perindustrian khususnya pada industri pangan. Hal ini dikarenakan beberapa hasil produksi enzim dapat dimanfaatkan sebagai penghemat energi yang ramah lingkungan. Dimana salah satu aktivitas enzim adalah dapat mempercepat terjadinya laju reaksi kimia sehingga energi yang diperlukan minimum. Hasil pengolahan tepung tapioka menghasilkan dua jenis limbah yaitu limbah padat tapioka (onggok) dan limbah cair tapioka. Kandungan unsur karbohidrat yang tinggi terutama amilum dan selulosa membuat limbah tapioka memiliki potensi dijadikan sebagai substrat untuk produksi enzim amylase. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan limbah tapioka dapat digunakan sebagai substrat dalam produksi enzim amylase, mengetahui pengaruh sumber nitrogen terhadap produksi enzim amylase, dan mengetahui pengaruh teknik produksi terhadap penentuan jumlah aktivitas enzim amylase. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif untuk mengetahui pengaruh sumber nitrogen produksi enzim amilase substrat limbah tapioka oleh Aspergillus niger dengan teknik solid state fermentation dan submerged fermentation. Penelitian yang dilakukan terbagi atas dua, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pengamatan awal meliputi substrat pertumbuhan mikroba, karakteristik limbah cair tapioka dan penelitian utama kondisi optimum produksi enzim. Terdiri dari pengujian BOD,COD,gula reduksi, dan aktivitas enzim Hasil penelitian menunjukan bahwa sumber nitrogen dan variasi teknik fermentasi mempengaruhi aktivitas enzim amylase. Perlakuan terbaik dengan aktivitas enzim tertinggi dan jumlah enzim tertinggi yaitu pada teknik fermentasi padat dengan menggunakan sumber nitrogen Urea, dengan aktivitas enzim yang dihasilkan yaitu 109 (IU/ml). Pada fermentasi cair sumber nitrogen urea juga memiliki aktivitas enzim tertinggi dibanding dengan sumber nitrogen lainnya yaitu 6 (IU/ml). Aktivitas enzim tertinggi terjadi pada waktu inkubasi 3 hari baik pada Solid State Fermentation maupun Submerged Fermentation