Analisis Evaluasi Sikap Konsumen dan Kinerja Atribut Tahu Pelangi dengan Integrasi Model Fishbein - Importance Performance Analysis (IPA) (Studi Kasus di Usaha Tahu RDS, Singosari Malang).

Perkembangan usaha tahu sangat pesat ditandai dengan persaingan antar usaha. Konsumsi tahu perkapita semakin bertambah. Produk usaha Tahu RDS dengan merk “Tahu Pelangi” merupakan salah satu usaha yang berbahan baku kedelai organik. Keinginan pemilik untuk melakukan pengembangan produk tahu, perlu ditindaklanjuti dengan mengetahui posisi produk di pasar. Tanggapan konsumen mengenai produk tahu bisa diketahui dengan melakukan analisis evaluasi sikap konsumen dan kinerja atribut produk “Tahu Pelangi” Singosari Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut dan menganalisis kinerja atribut produk tahu Pelangi, Singosari Malang dengan integrasi model sikap fishbein dan Importance Performance Analysis (IPA). Sampel yang digunakan adalah konsumen tahu pelangi Malang, sebesar 30 responden dan 9 atribut produk yaitu aroma, kemasan, rasa, promosi, ketersediaan, harga, kandungan gizi, kekerasan dan ukuran. Hasil analisis evaluasi sikap konsumen dan kinerja atribut produk tahu pelangi semuanya positif dengan nilai sebesar 145.99. Secara terperinci nilai sikap atribut aroma 20.84 (sangat positif), kemasan 19.07 (positif), rasa 17.49 (positif), promosi 15.33 (positif), ketersediaan 15.16 (netral), harga 14.65 (netral), kandungan gizi 14.65 (netral), kekerasan 14.30 (netral) dan ukuran 11.79 (netral). Hasil evaluasi kinerja atribut Tahu Pelangi dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) yang menjadi prioritas utama adalah kekerasan. Atribut-atribut yang harus dipertahankan prestasinya adalah kemasan, aroma dan rasa. Atribut yang menjadi prioritas rendah adalah promosi dan ukuran. Atribut yang memiliki kinerja berlebihan adalah ketersediaan, harga dan kandungan gizi