Identifikasi Kinerja Manajemen Rantai Pasok Produk Beras Organik (Studi Kasus di MUTOS, Kabupaten Mojokerto)

Produk pangan organik adalah hasil sektor pertanian yang sudah mengarah pada produk pertanian sehat dan mempertahankan keseimbangan lingkungan. Manajemen Usaha Tani Organik Seloliman (MUTOS) di Trawas Kabupaten Mojokerto merupakan lembaga yang memiliki unit usaha pertanian beras organik. Dalam menghasilkan beras organik bukan hal mudah karena terdapat resiko dalam penanganan alur rantai pasok secara keseluruhan. Beras produksi MUTOS telah memiliki sertifikasi organik Indonesia, namun untuk menunjang sertifikasi berkelanjutan perlu dilakukan manajemen rantai pasok yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi rantai pasok produk beras organik di MUTOS dan mengetahui hasil identifikasi permasalahan kinerja setiap stakeholder dalam rantai pasok produk beras organik. Responden ahli yang digunakan yaitu petani (supplier) sebanyak 4 orang, MUTOS (prosesor) sebanyak 1 orang, distributor sebanyak 3 orang dan retailer sebanyak 1 orang. Berdasar hasil penelitian, didapatkan identifikasi parameter kinerja level 1 yaitu supplier dengan 12 kendala, prosesor dengan 16 kendala, distributor dengan 12 kendala dan retailer dengan 4 kendala. Kendala paling banyak terdapat pada prosesor dan paling dominan terdapat pada unsur make. Hasil level 1 tersebut dilanjutkan dengan analisis pada level 2. Pada level 2 didapatkan elemen yang berpengaruh yaitu source-stocked-product (S1), make-to-order (M2), deliver-stocked-product (D1) dan return defective product (SR1) serta deliver return excess product (DR3). Dari hasil penelitian dapat diketahui kinerja yang harus diperbaiki yaitu risiko gangguan kerusakan peralatan selama pengolahan, risiko kerusakan komoditas selama proses produksi dan risiko penurunan hasil produksi. Usulan perbaikan untuk MUTOS yaitu melakukan perawatan peralatan produksi serta melakukan pengawasan proses produksi. Usulan yang bisa diberikan untuk penelitian berikutnya yaitu penelitian dapat dikembangkan dengan menggunakan keseluruhan level yang terkait dengan topik penelitian