Analisis Kelayakan Teknis Dan Finansial Usaha Produksi Kertas Seni Secara Biologis Dari Tanaman Nipah (Nypa Fruticans) Di Kabupaten Sumenep.

Kertas seni merupakan salah satu hasil kerajinan yang berasal dari hasil proses daur ulang limbah kertas, selain itu juga sering ditambahkan serat tanaman, daun-daunan, dan bahan lain yang terdapat di alam. Bahan lain yang ditambahkan dalam penelitian ini adalah serat pelepah daun nipah. Potensi pengembangan usaha kertas seni dapat dilihat dari peningkatan permintaan kertas seni yang terus meningkat, konsep go green, dan kandungan selulosa pada pelepah daun nipah serta jumlahnya yang berlimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan unit usaha produksi kertas seni dari tanaman nipah dilihat dari aspek teknis dan finansial, hal ini karena kertas seni berbahan dasar pulp pelepah daun nipah merupakan sesuatu yang baru. Penelitian lapang mengenai wilayah sumber bahan baku dilaksanakan di wilayah sentra tanaman nipah di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Penelitian skala laboratorium guna mempelajari proses pembuatan kertas seni dilakukan di Laboratorium Teknologi Agrokimia. Proses pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Pelaksanaan penelitian pada bulan Mei-Desember 2013. Analisis teknis yang dilakukan meliputi teknologi yang digunakan, bahan baku dan bahan tambahan, kapasitas produksi, tata letak fasilitas, tenaga kerja, dan kualitas produk kertas seni. Analisis kelayakan finansial yang dilakukan meliputi perhitungan Break Event Point (BEP), Harga Pokok Produksi (HPP), efisiensi usaha (R/C ratio), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period (PP). Hasil penelitian menunjukkan produksi kertas seni berbahan dasar pelepah nipah berukuran A5 (148 x 210 x 0,832 mm) dapat dihasilkan sebanyak 360 lembar/hari atau 90.720 lembar/tahun. Harga Pokok Produksi (HPP) kertas seni berbahan dasar pelepah nipah sebesar Rp900,00 dengan harga jual Rp1300,00 per lembar. Break Even Point (BEP) tercapai pada tingkat penjualan sebesar 40.928 lembar atau senilai Rp52.809.452,00. Efisiensi usaha (R/C Ratio) sebesar 1,52. Net Present Value (NPV) sebesar Rp46.939.020,06. Internal Rate of Return (IRR) sebesar 33,4% serta payback period selama 2 tahun 3 bulan 15 hari. Berdasarkan analisis kelayakan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa produksi kertas seni berbahan baku pelepah nipah layak untuk diusahaka