Pengaruh Penambahan Em4 (Effective Microorganisms) Dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Industri Perikanan.

Pertumbuhan penduduk yang diperkirakan menembus angka tujuh milyar manusia (Kompas, 2008) membawa masalah dalam hal ketahanan pangan. Seiring bertambahnya jumlah penduduk artinya kebutuhan pangan akan meningkat. Ketika teknologi intensifikasi yang mengandalkan bahan agrokimia (pupuk kimia) diterapkan di Indonesia terbukti mampu meningkatkan hasil pertanian. Namun tanpa disadari penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang dapat merusak sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga kemampuan tanah untuk mendukung ketersediaan air, hara, dan kehidupan mikroorganisme menurun (Parnata, 2004). Penggunaan pupuk organik merupakan solusi dari permasalahan ini, dengan memanfaatkan limbah cair industri perikanan sebagai bahan baku pembuatannya karena rata-rata industri perikanan mengkonsumsi air lebih dari 20 m 3 / ton produk yang digunakan dalam berbagai proses pencucian (BPPT dan Bapedal, 2002). Akibatnya banyak air limbah yang terbuang mengandung bahan organik yang tinggi, terutama kandungan protein (Battistoni et al., 1992). Limbah cair industri perikanan diolah dengan menambahkan aktivator untuk menguraikan kandungan organik dalam limbah cair. Hal ini dilakukan dengan tujuan memecah senyawa komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana, agar tumbuhan lebih mudah menyerap nutrisi yang terkandung dalam pupuk organik cair tersebut. Dalam penelitian ini aktivator yang ditambahkan adalah EM4 (e ffective microorganisms ), bertindak sebagai perombak material organik agar lebih mudah tersedia oleh tanaman. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pengaruh penambahan EM4 ( effective microorganisms ) dalam pupuk organik cair dari limbah cair industri perikanan yang dihasilkan. 2) Mengetahui konsentrasi terbaik EM4 ( effective microorganisms ) dalam pengolahan pupuk organik cair dari limbah cair industri perikanan. 3) Mengetahui perbandingan mutu pupuk organik cair dari limbah industri perikanan dengan pupuk organik cair standar Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) NO.70/Permentan/SR.140/2011. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi penambahan EM4. Variasi perlakuan dari konsentrasi EM4 yaitu 5ml, 10ml, 15ml, 20 ml, 25ml dari 1 liter bahan baku limbah cair industri perikanan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH terendah terdapat pada P5 (5,4), sedangkan nilai pH tertinggi pada P1 (6,5). Persentase kandungan C-organik terendah terdapat pada P1 (0,017%), sedangkan persentase tertinggi pada P5 (0,055%). Persentase kandungan unsur nitrogen terendah terdapat pada P5 (0,0037%), sedangkan persentase kandungan nitrogen tertinggi pada P4 (0,0043%). Persentase kandungan unsur fosfor terendah terdapat pada P1 (0,0002%), sedangkan persentase kandungan fosfor tertinggi terdapat pada P5 (0,0008%). Persentase kandungan kalium terendah terdapat pada P1 (0,0000%), sedangkan persentase kandungan kalium tertinggi pada P5 (0,0032%). Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa penambahan EM4 ( effective microorganisms ) mampu mempengaruhi parameter yang diujikan, penambahan EM4 dapat meningkatkan Kandungan C-organik, fosfor, dan kalium pada pupuk organik cair dari limbah cair industri perikanan yang dihasilkan. Tercatat konsentrasi terbaik adalah pada perlakuan kelima (P5), dengan konsentrasi EM4 25ml / 1liter limbah cair industri perikanan