Efek Prebiotik dan Sinbiotik Komponen Pembentuk Gel (KPG) Simplisia Daun Cincau Hitam (Mesona palustris BL) Menggunakan Probiotik Komersial

Tanaman cincau hitam ( Mesona palustris BL, Jawa : Janggelan) dalam pemanfaatanya dipasaran hanya sebatas dibuat gel dan disajikan bersama es campur. Cincau hitam mengandung komponen gel polisakarida yang larut dalam air (hidrokoloid) . Komponen pembentuk gel sebagai komponen penyusun jaringan merupakan suatu polisakarida alami yang dikategorikan sebagai suatu hidrokoloid yaitu gum yang berfungsi sebagai serat pangan. Karena itu Komponen Pembentuk Gel (KPG) yang merupakan sumber serat larut air dalam hal ini gum, diduga dapat berpotensi sebagai substrat bagi pertumbuhan bakteri asam laktat sehingga mampu menurunkan bakteri patogen. Dari manfaat tersebut diharapkan nantinya pemanfaatannya akan semakin luas terutama untuk jenis pangan sebagai sumber prebiotik. Antara prebiotik dan probiotik jika digabungkan, asupan ini sangat berpotensi untuk kesehatan yang disebut dengan sinbiotik. Pengujian efek sinbiotik KPG cincau hitam sebelumnya telah dilakukan secara in vitro, sehingga dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode In vivo untuk mengetahui pengaruh dalam saluran cerna . Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh KPG cincau hitam terhadap peningkatan bakteri probiotik dan penurunan bakteri Escherichia coli di usus melalui pengujian secara in vivo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan tersarang (nested design) dengan dua faktor dan lima ulangan. Faktor 1 terdiri dari kelompok kontrol, prebiotik, probiotik, dan sinbiotik. Faktor 2 adalah lama pemberian perlakuan pada hari ke-0, hari ke-7, hari ke-14, dan hari ke-21. Tikus jenis Sprague Dawley sebanyak 20 ekor dengan umur dua bulan dengan berat bedan yang homogen (190 ± 20 gram). Data yang diperoleh dianalisa dengan analisis varians (ANOVA) dengan selang kepercayaan 5% dan uji BNT dengan selang kepercayaan 5%. Selain itu data hasil penelitian juga dianalisa menggunakan metode deskriptif. Pemilihan perlakuan terbaik dilakukan dengan menggunakan metode ranking. Hasi penelitian menunjukkan bahwa pemberian formula perlakuan probiotik dan sinbiotik memberikan pengaruh nyata (α=0,05) dalam meningkatkan jumlah BAL dalam feses, sedangkan dalam menekan pertumbuhan E. coli hanya kelompok tikus sinbiotik yang memberikan pengaruh nyata. Pada perlakuan prebiotik KPG cincau hitam menghasilkan peningkatan BAL sebesar 4,53 x 10 7 CFU/ml dan penurunan E. coli sebesar 1,90 x 10 7 CFU/ml. Perlakuan probiotik komersial menghasilkan peningkatan BAL sebesar 2,32 x 10 8 CFU/ml dan penurunan E. coli sebesar 2,63 x 10 7 CFU/ml. Perlakuan sinbiotik (KPG cincau hitam + probotik komersial) berdasarkan metode ranking merupakan perlakuan terbaik dengan menghasilkan peningkatan BAL sebesar 3,22 x 10 8 CFU/ml dan penurunan E. coli sebesar 3,18 x 10 7 CFU/ml