Perencanaan Pengadaan Bahan Baku Untuk Produksi Bihun Kering dengan Pendekatan Supply Chain Management (Studi kasus di PT Tunas Melati Perkasa, Gedangan, Sidoarjo)

Pengaturan terhadap kuantitas dan kedatangan bahan baku sangat diperlukan agar proses produksi dapat berjalan lancar serta kerja sama antara perusahaan dengan pemasok menjadi lebih terkoordinir. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan pendekatan supply chain management yang mampu mengelola aliran barang dalam suatu rantai pasokan serta untuk memastikan barang pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stock yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kuantitas pengadaan bahan baku dan biaya yang timbul terkait pengadaan bahan baku pada PT Tunas Melati Perkasa. Penelitian ini menggunakan two level supply chain yang terdiri dari supplier dan manufacture. Penentuan jumlah bahan baku yang dipesan menggunakan variabel starting inventory, on order quantity, order up to target, order quantity dan service level of inventory. Perhitungan biaya yang timbul terkait pengadaan bahan baku menggunakan variabel ordering cost and purchasing cost, holding cost, dan shortage cost. Kuantitas pemesanan rata-rata tiap bulan mengalami penurunan sebesar 3.307,1 kg atau 0,33%. Kinerja supply chain management dihitung berdasarkan service level dan biaya pengadaan bahan baku. Service level pada gudang bahan baku mengalami penurunan sebesar 4% atau 39.685,25 kg pertahun. Biaya yang timbul terkait dengan pengadaan bahan baku sebesar Rp 133.855.912,00. Sehingga perusahaan bisa menghemat biaya total pengadaan bahan sebesar Rp 20.134.723,00 perbulan