Analisis Proses Adopsi Teknologi Dengan Metode Partial Least Square Dan Penentuan Level Of Use (Studi Kasus Sentra Pengolahan Kerupuk Desa Tlasih Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo)

Semakin banyaknya UKM kerupuk saat ini menimbulkan persaingan atau tingkat kompetitif yang semakin tinggi, sehingga dibutuhkan produk yang unggul dan mampu bersaing di pasaran sehingga produk tersebut dapat memenuhi keinginan konsumen. Permasalahan UKM di Desa Tlasih adalah rendahnya teknologi yang digunakan sehingga tidak memaksimalkan produktivitas serta kualitas dari produk kerupuk yang dihasilkan, melatarbelakangi penelitian tentang adopsi teknologi. Dapat digunakan metode Partial Least Square untuk menganalisis variabel yang berpengaruh dan variabel yang memberikan kontribusi paling besar dalam adopsi teknologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square. PLS dapat digunakan untuk merekomendasikan hubungan yang belum ada dasar teorinya (bersifat prediksi), sehingga dapat digunakan metode PLS untuk menganalisis variabel yang berpengaruh dan variabel yang memberikan kontribusi paling besar dalam proses adopsi teknologi. Sampel penelitian sebanyak 35 responden, didapatkan bahwa variabel dalam pemodelan yang mempengaruhi proses adopsi teknologi adalah variabel orientasi pasar, kompetensi SDM, struktur permodalan dan keunggulan kompetitif dengan nilai kontribusi sebesar 0,644 ; 0,185 ; 0,075 dan 0,028 dengan persamaan Y = 0,644 X1 + 0,075 X2 + 0,028 X3 + 0,185 X4 + E. Tingkat penggunaan teknologi pada sentra UKM di Desa Tlasih 37,14 % berada pada level ke (2) mencari informasi tentang teknologi baru dan 62,85 % berada pada level ke (5) menggunakan teknologi secara rutin namun belum dikembangkan