Efek Klorinasi Cair Terhadap Sifat Fisik Kimia Beras Dan Studi Kasus Pada Beras Di Wilayah Nganjuk

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas yang sangat penting di Indonesia. Dalam kenyataanya beras dapat mengalami kerusakan hal inilah yang mendorong sebagian produsen atau distributor beras yang curang untuk memanipulasi kerusakan beras dengan menambahkan zat kimia yang berbahaya agar memberikan kenampakan yang menarik salah satunya dengan klorinasi Klorin merupakan agent pemutih untuk pakaian dan disinfektan. Zat ini akan bereaksi dengan air membentuk hipoklorit yang dapat merusak sel dalam tubuh Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan karakteristik fisiko kimia dan sensoris pada beras yang telah diputihkan dengan bahan sejenis klorin dan pengaruh proses pengolahan terhadap residu klorin. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama yaitu pembuatan beras berklorin dengan enam konsentrasi berbeda (0, 90, 190, 290, 390, 480 ppm) dengan menggunakan Rancangan acak Lengkap (RAL) tiga ulangan. Data yang diperoleh diolah menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan DMRT taraf 5%. Tahap kedua dilakukan survei beras yang mengandung senyawa oksidator di wilayah Nganjuk. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratified random sampling berdasarkan ukuran kemasan. Hasil penelitian menunjukkan proses klorinasi dapat merubah karakter fisik kimia dan sensoris beras. Pada aplikasi klorin 480 ppm memberikan kenampakkan yang paling cerah (58.003).Terhadap sifat amilografi secara umum penambahan klorin menyebabkan penurunan viskositas (981–2000 AU), meningkatkan waktu gelatinisasi (39–44 menit), serta meningkatkan suhu gelatinisasi (89.9–94.10C) sedangkan proses pencucian dan pemasakan dapat menurunkan residu klorin sebesar 40%. Hasil survei menunjukkan tiga jenis beras terdeteksi mengandung senyawa oksidaor dengan kadar sekitar 6.384 – 41.612 ppm