Sakarifikasi Kulit Pisang (Musa Spp.) Oleh Kapang Trichoderma Spp. (Kajian Jenis Kapang dan Konsentrasi Substrat)

Bahan-bahan lignoselulosa merupakan limbah hasil pertanian, kehutanan, dan industri yang jumlahnya berlimpah dan selama ini menjadi masalah bagi lingkungan. Bahan-bahan lignoselulosa berpotensi untuk diolah menjadi sumber energi alternatif yang murah, jumlahnya berlimpah dan dapat diperbarui. Kulit pisang merupakan salah satu bahan lignoselulosa yang jumlahnya berlimpah sebagai limbah dari industri rumah tangga. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam konversi bahan lignoselulosa menjadi sumber energi, yaitu hidrolisis selulosa menjadi unit-unit glukosa dan fermentasi glukosa menjadi etanol. Hidrolisis selulosa menjadi unit-unit glukosa dapat dilakukan dengan menggunakan mikroba yang dikenal luas sebagai penghasil enzim selulase seperti Trichoderma Spp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis mikroba terbaik dan konsentrasi substrat optimum pada hidrolisis selulosa menjadi unit-unit glukosa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor yang pertama adalah jenis kapang (Trichoderma koningii dan Trichoderma viride). Sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi substrat (2, 4, 5, dan 6%) Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa jenis kapang dan konsentrasi substrat berpengaruh terhadap sifat kimia produk yang dihasilkan. Kedua perlakuan yaitu jenis kapang dan konsentrasi substrat berpengaruh sangat nyata terhadap kadar gula reduksi, serat kasar dan selulosa. Perlakuan terbaik adalah perlakuan yang menghasilkan glukosa terbanyak yang digambarkan oleh gula reduksi terbanyak yaitu 0.0388% pada substrat kulit pisang yang dihasilkan oleh perlakuan jenis kapang Trichoderma koningii dengan konsentrasi substrat 6%