Perancangan dan Otomatisasi Alat Pemotong Ubi Kayu (Manihot esculenta) sebagai Bahan Dasar Keripik dengan Mikrokontroler AT89S52

Ubi kayu ( Manihot esculenta ) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang sudah dikenal luas di Indonesia, karena mudah dalam penanaman dan perawatan, ubi kayu dapat tumbuh dengan baik di berbagai kondisi tanah. Usaha pengolahan ubi kayu menjadi keripik yang sudah berkembang masih banyak menggunakan tenaga manusia khususnya pada proses perajangan. Penggunaan tenaga manusia ini tentunya memiliki beberapa kekurangan diantaranya hasil ketebalan potongan tidak seragam, kapasitas kecil dan membutuhkan waktu yang lama. Permasalahan diatas memberi ide untuk merancang dan membuat alat pemotong ubi kayu dengan menggunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai otomatisasi dan otak ( processor ) dari suatu alat. Dengan adanya alat pemotong otomatis dengan mikrokontroler AT89S52 ini diharapkan akan banyak membantu pemotongan bahan keripik secara efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) membuat mekanik dan elektronik alat pemotong ubi kayu dengan mikrokontroler, (2) membuat kontrol otomatis alat pemotong ubi kayu dan memberikan sensor-sensor yang dipergunakan pada alat, dan (3) menguji kinerja alat pemotong ubi kayu dengan mikrokontroler. Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat untuk mempermudah pemotongan, menyeragamkan pemotongan, mempercepat waktu pemotongan, dan membuat otomatisasi pemotongan ubi kayu menjadi chip keripik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem otomatis yang dirancang untuk mekanik alat pemotong telah berjalan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Sensor cahaya berupa photodiode untuk mendeteksi bahan dan sensor optocoupler untuk pendorong bahan dapat berjalan secara efektif meskipun pada saat pengujian terjadi beberapa kesalahan pembacaan sensor. Keypad dan LCD dapat diaplikasikan dengan baik pada alat pemotong otomatis. Alat pemotong bekerja sesuai dengan perintah mikrokontroler AT89S52 yang telah diberi program. Pengujian ketebalan bahan dan kapasitas kerja dengan kedalaman potong 3x 10 -3 m menghasilkan persentase data grade A dan kapasitas kerja masing masing pada ketebalan 1 x 10 -3 m yakni 34.35% dan 45.76 kg/jam, pada ketebalan 2 x 10 -3 m yakni 30.8% dan 63.53 kg/jam, dan pada ketebalan 3x 10 -3 m yakni 46.3% dan 106.93 kg/jam. Pengujian ketebalan bahan dan kapasitas kerja dengan penyesuaian kedalaman potong menghasilkan persentase data grade A dan kapasitas kerja masing masing pada ketebalan 1 x 10 -3 m yakni 82.95% dan 56.40 kg/jam, pada ketebalan 2 x 10 -3 m yakni 58.9% dan 64.29 kg/jam, dan pada ketebalan 3x 10 -3 m yakni 46.3% dan 106.93 kg/jam