Kapasitas Evapotranspirasi Tanaman Bambu Air (Equisetum hyemale) Menggunakan Limbah Cair Tekstil dan Air dengan Media Tanam Zeolit

Sistem evapotranspirasi (ET) Bed menggunakan prinsip dasar evapotranspirasi. Hilangnya air dari tanah dengan penguapan (evaporasi) dan sebagian lain oleh transpirasi dari tanaman yang tumbuh di sana. Phytopumping (Pompa) adalah usaha untuk mengalihkan air limbah ke udara sebagai upaya untuk meminimalkan pencemaran air tanah. Dalam keadaan air tanah yang terlalu dalam, proses phytopumping sangat penting terjadi, hal tersebut bertujuan untuk memungkinkan aliran air atau limbah ke udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas evapotranspirasi tanaman bambu air menggunakan limbah cair tekstil dan air dengan media tanam zeolit teraktivasi dan zeolit tak teraktivasi untuk menentukan nilai faktor transpirasi. Dan untuk mengetahui perbandingan besar kapasitas evapotranspirasi antara limbah cair tekstil dan air. Penelitian ini dilaksanakan di green house Laboratorium Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. Waktu penelitian dimulai pada bulan April 2011 sampai dengan Mei 2011 selama 30 hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Pengamatan yang dilakukan meliputi kapasitas evapotranspirasi, rasio ET/E, serta kapasitas evaporasi. Jumlah kapasitas evapotranspirasi limbah cair tekstil rata-rata lebih besar dibandingkan dengan kapasitas evapotranspirasi air rata-rata dan terdapat selisih sekitar 1,08 mm/hari. Kapasitas evapotranspirasi rata-rata harian yang paling besar terdapat pada perlakuan P2Z2Y2 (80 batang tanaman bambu air menggunakan limbah cair tekstil bermediakan zeolit tak teraktifasi) yaitu sebesar 10,38 mm/hari. Sedangkan kapasitas evapotranspirasi rata-rata harian paling kecil terdapat pada perlakuan P2Z1Y2 (80 batang tanaman bambu air menggunakan air bermediakan zeolit teraktifasi ) sebesar 5,37 mm/hari. Nilai faktor transpirasi terbesar terdapat pada perlakuan dengan menggunakan media tanam zeolit tak teraktivasi dengan 60 batang bambu air (Equisetum hyemale) menggunakan limbah cair tekstil yaitu sebesar 2,78 mm/hari, sedangkan perlakuan yang nilainya tidak sesuai dengan nilai faktor transpirasi (phytopumping) dikarenakan ET/E ≤ 1 yaitu pada perlakuan dengan menggunakan media tanam zeolit tak teraktivasi dengan 80 batang tanaman bambu air (Equisetum hyemale) menggunakan air sebesar 0,75 mm/hari