Pembuatan Karbon Aktif Dari Limbah Tempurung Kelapa (Cocos nucifera) Dengan Bahan Aktivasi H3PO4

Karbon aktif merupakan bahan kimia yang saat ini banyak digunakan dalam industri yang menggunakan proses adsorbsi dan purifikasi. Karbon aktif memegang peranan yang penting baik sebagai bahan baku maupun sebagai bahan pembantu pada proses industri untuk meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. Banyaknya bermunculan proses industri di dalam dan di luar negeri semakin banyak pula kebutuhan karbon aktif, sehingga semakin banyak peluang untuk memasarkan karbon aktif. Telah dilakukan penelitian dengan judul Pembuatan Karbon Aktif dari Limbah Tempurung Kelapa (Cocos nucifera) dengan Bahan Aktivasi H3PO4. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Memanfaatkan limbah tempurung kelapa menjadi karbon aktif, (2) Mengetahui proses pembuatan karbon aktif dari tempurung kelapa, (3) Mengetahui pengaruh konsentrasi pada pembuatan karbon aktif dari tempurung kelapa dengan bahan pengaktif H3PO4. Penelitian dilaksanakan pada 17 April - 10 Juni 2011 di Laboratorium Kimia Fisik, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Brawijaya, Malang. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan karbon aktif meliputi seperangkat tungku pirolisis, neraca analitik (Mettler AE %), grinder (kenwood), desikator, krus porselen, alat-alat gelas, piknometer, ayakan ukuran 60 mesh, oven (Memmert tipe U30), tanur, erlenmeyer dan PHmeter. Sedangkan bahan baku yang digunakan untuk pembuatan karbon aktif tempurung kelapa adalah tempurung kelapa yang sudah tua berwarna coklat. Untuk bahan kimia yang digunakan adalah Asam Posfat (H3PO4), Natrium Tiosulfat (Na2S2O3.5H2O), Asam Klorida (HCL), amilum, aquades, Iodine (I2), kertas whatman No.12, alumunium foil. Penelitian ini menggunakan metode rancang acak lengkap (RAL) Dua Faktor yaitu menggunakan H3PO4 dengan lima variasi konsentrasi kadar H3PO4 yakni 1 M, 2 M, 3 M, 4 M dan 5 M. dan variasi lama perendaman yakni 1 jam, 3 jam, 5 jam, 7 jam dan 9 jam. Sedangkan karakteristik karbon aktif yang di uji meliputi bilangan iodium, berat jenis, kadar air, dan kadar abu. Masing-masing penentuan karakteristik karbon aktif di ulang 3 kali perlakuan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa metode dengan konsentrasi 3 M dan lama perendaman 9 jam adalah hasil yang terbaik, yaitu dengan angka Iodin sebesar 248,5811 mg/g, nilai berat jenis karbon sebesar 1.3613 g/mL, nilai kadar air sebesar 5.3628 % dan nilai kadar abu sebesar 2.1239 %