Analisis Kelayakan Teknis dan Finansial Produksi Gula Sirup Secara Reprocessing Berbahan Baku Gula Kelapa Cetak Subgrade

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat bergantung pada pemanis. Pemanis biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan rumah tangga maupun industri makanan, salah satunya adalah gula kelapa. Permasalahan mendasar yang dihadapi dalam produksi gula kelapa adalah adanya produksi gula kelapa cetak yang tidak sesuai dengan standar atau kualitas yang ditentukan seperti gula kelapa yang berwarna coklat kehitaman, dan teksturnya yang terlalu lunak (lembek), sehingga nilai jualnya menjadi lebih rendah. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu diperlukan reprocessing (pengolahan ulang) pada gula kelapa cetak tersebut menjadi gula sirup, sehingga ada penambahan nilai pada produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi dari gula cetak kelapa subgrade, mengetahui kelayakan teknis dan analisis finansial unit pengolahan gula sirup. Penelitian dilakukan di Gula Kelapa Nirwana Blitar yang berada di desa Dayu Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 – Januari 2011. Berdasarkan hasil penelitian, potensi gula kelapa cetak subgrade yang dapat dihasilkan dari 5 kota terpilih sebesar ± 51.100 ton per tahun. Harga jual sebesar Rp. 20.800 per botol, dengan perhitungan BEP sebesar 3.900,00 unit atau senilai Rp. 80.191.499,61. Pada perhitungan efisien usaha (R/C) didapatkan nilai sebesar 1,4. Perkiraan total penerimaan per tahun sebesar Rp. 224.537.712,70 dan total biaya per tahun sebesar Rp. 159.973.850,50. Dan perhitungan Payback Period (PP) akan kembali setelah jangka waktu 2 Tahun 6 bulan 23 hari. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa rancangan unit pengolahan gula sirup secara reprocessing berbahan baku gula kelapa cetak subgrade ini telah layak secara teknis dan finansial