Pendugaan Laju Erosi dan Daya Sangga Air pada SubDAS Kali Clumprit Kota Batu

Pengikisan tanah biasa terjadi di daerah pinggiran sungai atau yang disebut dengan Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS adalah suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama yang dinamakan daerah tangkapan air (DTA). Kali Clumprit merupakan salah satu anak sungai dari Kali Ampo yang merupakan SubDAS dari DAS Brantas hulu. Aktivitas pengelolaan lahan yang dilakukan di sekitar DAS daerah hulu yang tidak memperhatikan sistem konservasi dapat mendorong terjadinya erosi yang berlebihan. Besarnya erosi berkaitan erat dengan kemampuan tanah dalam menyangga air hujan yang terdapat di atas permukaan tanah atau yang biasa disebut dengan daya sangga air pada DAS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju erosi akibat penggunaan lahan dan mengetahui besarnya daya sangga air pada SubDAS Kali Clumprit Kota Batu. SubDAS Kali Clumprit terletak di Kota Batu dan daerah pengalirannya melewati 3 Desa yaitu Desa Temas, Desa Sisir dan Desa Ngaglik. SubDAS Kali Clumprit mempunyai luas total 184,157 ha yang terbagi atas ; (1) Tegalan 129,142 ha (70,126 %); (2) Pemukiman 2,280 ha (1,238 %), Kebun Campuran 8,663 ha (4,704 %) dan Semak Belukar 44,072 ha (23,934 %). Laju erosi atau kehilangan tanah pada SubDAS Kali Clumprit yang paling besar terdapat pada lahan Tegalan yaitu sebesar 3482,960 ton/thn, lahan Kebun Campuran sebesar 98,966 ton/thn dan lahan Semak Belukar sebesar 52,623 ton/thn. Tingkat bahaya erosi yang terjadi termasuk ke dalam erosi tingkat ringan sebesar 71,005 % dari luas total penggunaan lahan dan erosi dalam tingkat sangat ringan sebesar 28,995 %. Hasil perhitungan besarnya daya sangga air pada SubDAS Kali Clumprit didapatkan daya sangga air pada lahan Kebun Campuran sebesar 0,858 m 3 , lahan Tegalan sebesar 6,844 m 3 , lahan Semak Belukar sebesar 2,909 m 3 dan lahan Pemukiman sebesar 0,050 m 3