Uji Karakteristik Hasil Penggilingan Gabah pada Beberapa Varietas Padi

Beras merupakan sumber karbohidrat, bahan makanan pokok dan bahan baku industri pangan dan non pangan. Sebagai bahan makanan pokok beras merupakan komoditas yang memegang peranan penting bagi masyarakat Indonesia. Pertumbuhan penduduk Indonesia yang cukup besar pada tiap tahunnya menyebabkan kebutuhan beras juga bertambah besar, pada tahun 2008 jumlah penduduk Indonesia sebesar 225 juta jiwa. Jumlah ini menempatkan Indonesia pada peringkat empat jumlah penduduk terbesar di dunia. Tanpa pengendalian kependudukan diperkirakan angka itu akan semakin membengkak dan akan mencapai angka 270 juta jiwa pada tahun 2015. Proses peningkatan produksi beras nasional pada tahun 2008 sebesar 38,259,431 Ton. Jika dihitung berdasarkan data pada tahun 2008 maka diperoleh konsumsi beras perkapita sebesar 170.04 kg. Berdasarkan data, konsumsi beras nasional dinilai sangat tinggi yaitu sekitar 170 kg per kapita jika dibandingkan negara lainnya di Asia seperti Jepang hanya 60 kg dan Malaysia 80 kg per kapita per tahun, mengakibatkan permintaan beras di dalam negeri tinggi dan tidak seimbang dengan ketersediaan. Peluang untuk meningkatkan produksi beras nasional hanya dapat ditempuh dengan menggunakan varietas padi unggul baru (VUB) rekayasa genetika sebab jika hanya menggunakan varietas padi unggul biasa/tradisional tingkat produktifitasnya sudah Leaving Out. Kesenjangan antara varietas padi unggul biasa/tradisional dan varietas padi unggul baru rekayasa gentika dapat dilihat melalui Uji Karakteristik pada beberapa varietas padi dengan melakukan pasca panen yang tepat, yaitu menggunakan mesin Rice Milling Unit (RMU). Varietas padi unggul biasa/tradisional yang digunakan adalah varietas padi Ciherang, IR – 64 dan Cibogo sedangkan VUB rekayasa genetika yang digunakan adalah varietas padi Mira – 1, Yuwono, Bestari dan Diah Suci. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor perlakuan (F) yang digunakan yaitu varietas padi (V) dengan 3 ulangan. Varietas padi yang digunakan ada 7 buah, yaitu Varietas Mira – 1 (V1), Yuwono (V2), Bestari (V3), Diah Suci (V4), Ciherang (V5), IR – 64 (V6) dan Cibogo (V7). Data hasil pengamatan adalah persentase beras pecah kulit, gabah tidak terkupas, beras giling, beras kepala, beras pecah besar, beras pecah kecil, menir, dedak dan sekam. Data yang diperoleh di analisa sidik ragamnya, bila terdapat perlakuan berbeda nyata maka diuji dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk membandingkan nilai antar perlakuan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : Gabah varietas Bestari (V3=90.26%) memberikan persentase beras kepala tertinggi, gabah varietas Cibogo (V7=18.84%) memberikan persentase beras pecah besar tertinggi, penilaian Uji Organoleptik dari panelis menunjukkan kecenderungan padi varietas Diah Suci menghasilkan jumlah nilai rasa rata – rata nasi tertinggi sebesar 3.45 (suka) dan berdasarkan parameter pengamatan dan hasil analisa diperoleh nilai harapan tertinggi adalah varietas Diah Suci (V4 = 644.46), disusul kedua varietas Bestari (V3 = 619.30) dan ketiga varietas IR – 64 (V6 = 585.62). Hasil penelitian ini diperlukan penelitian lebih lanjut uji karakteristik hasil penggilingan gabah dengan menggunakan Rice Milling Unit skala besar, sehingga diperoleh perbandingan nyata di lapangan yang bermanfaat untuk petani