Optimasi Proses Kristalisasi Urea Pada Pembuatan Konsentrat Asam Lemak Omega-3 dari Minyak Hasil Samping Pengalengan Ikan Lemuru (Sardinella longiceps)

Ikan lemuru (Sardinella longiceps) merupakan salah satu komoditas perairan yang memiliki nilai konsumsi cukup tinggi. 40 % dari jumlah produksi digunakan sebagai bahan baku pengalengan ikan. Meskipun produktivitas pengalengan ikan lemuru cukup besar namun pemanfaatan minyak hasil samping pengalengan ikan lemuru hanya digunakan sebagai pakan ternak. Padahal dari hasil samping pengalengan ikan lemuru, masih mengandung asam lemak tidak jenuh yang masih cukup tinggi. Dari penelitian sebelumnya minyak hasil samping pengalengan tersebut masih mengandung asam lemak omega-3 sebesar 26,79% dengan kandungan EPA 13,71% dan DHA sebesar 9,52 %. Penelitian minyak hasil samping pengalengan ikan lemuru ini diproses melalui tahap kristalisasi urea dengan menggunakan metode permukaan respon atau RSM (Response Surface Method). Optimasi dilakukan pada variabel yang menentukan ekfektifitas pembentukan konsentrat yaitu rasio urea : asam lemak yang berpengaruh pada jumlah asam lemak yang akan dikristalkan dan lama kristalisasi yang berhubungan dengan selektivitas jenis asam lemak yang terkristalkan. Dimana respon akhir yang diamati adalah kadar asam lemak omega-3 khususnya nilai EPA dan DHA. Hasil penelitian menunjukkan, minyak dari hasil samping pengalengan ikan lemuru yang diperoleh dari PT. Blambangan Raya Muncar memiliki kandungan EPA dan DHA sebesar 35,02%. Sedangkan melalui metode perhitungan permukaan, diperoleh kondisi optimum dari jumlah penambahan rasio urea : asam lemak sebesar 2,06 : 1 (b/b) dengan lama kristalisasi 24 jam. Kadar EPA dan DHA yang diperoleh dari kondisi optimum tersebut meningkat 1,65 kali lebih banyak daripada bahan awal, yaitu sebesar 57,81 %. Hasil analisis karakteristik mutu konsentrat asam lemak omega-3 menunjukkan bahwa konsentrat tersebut telah memenuhi standar IFOMA (International Fishmeal and Oil Manufacturer Association)