Pengaruh Distribusi Ukuran Agregat Tanah Dan Pemberian Irigasi Terhadap Umur Efektifitas Pengolahan Tanah

Tanah dalam dunia pertanian sangat besar manfaatnya, khususnya yang berhubungan dengan penyediaan bahan pangan. Pertumbuhan tanaman yang baik perlu didukung kondisi tanah yang ideal, antara lain sifat fisik tanah yang mendukung bagi pertumbuhan tanaman. Menurut Wahyuni (1984), kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman, diantaranya apabila lingkungan fisiknya cukup baik sehingga dapat menyediakan air, udara dan hara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah mempengaruhi granulasi. Pengaruh jangka pendek biasanya menguntungkan, karena alat-alat pertanian yang dipakai memberikan bongkah-bongkah tanah dan mencampurkan bahan organik ke tanah Pengolahan yang dilakukan selama bertahuntahun berpengaruh buruk terhadap tanah antara lain menyebebkan: pengolahan tanah mempercepat oksidasi bahan organik dan pengolahan dengan alat-alat berat menghancurkan bongkah-bongkah dan agregat-agregat yang telah terbentuk. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember 2008 sampai dengan selesai, yang bertempat di lahan yang terletak di Desa Karangwidoro dengan jenis tanah Inceptisol dan Laboratorium Daya dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang .Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah ukuran agregat:Ukuran agregat 1 = A1 ( MWD 1= 15.986 mm ), Ukuran agregat 2 = A2 ( MWD 2= 16.462 mm), Ukuran agregat 3 = A3 ( MWD 3= 18.098 mm), Ukuran agregat 4 = A4 (MWD 4= 18.894 mm). Faktor kedua adalah waktu pemberian irigasi yaitu: I1 = Pemberian irigasi. Hasil penelitian menunjukan pemberian irigasi berpengaruh terhadap nilai rata-rata penurunan tanah dan sifat fisiknya yaitu:a.Irigasi pertama: distribusi ukuran agregat tanah kecil pada ukuran agregat A1 dan A2 memiliki nilai penurunan tanah yang besar dibanding dengan ukuran agregat A3 dan A4.b. Irigasi kedua : nilai penurunan tanah yang besar terjadi pada ukuran agregat tanah A4 kemudian berurutan menuju nilai penurunan tanah yang paling kecil terjadi pada ukuran agregat tanah A1, A3 dan A1.c. Irigasi ketiga : distribusi ukuran agregat tanah pada ukuran agregat A1 memberikan penurunan tanah terkecil, A2 memberikan penurunan tanah terbesar kedua, A3 memberikan penurunan tanah terbesar ketiga dan A4 memberikan penurunan tanah terbesar.d. Dari semua berbagai macam distribusi ukuran agregat tanah yang ada, ukuran agregat A4 memberikan penurunan tanah terbesar diikuti ukuran agregat A3 , ukuran agregat A1 dan ukuran agregat A2.e. Struktur tanah dengan nilai distribusi ukuran agregat tanah besar lebih cepat mengalami penurunan tanah dibanding dengan struktur tanah dengan distribusi ukuran agregat tanah kecil. 2. Sifat fisik tanah setelah dilakukan pemberian irigasi. a. Irigasi pertama tanah dengan ukuran agregat tanah kecil memiliki nilai rata-rata porositas besar serta tegangan geser dan tahanan pnetrasi kecil dibandingkan dengan ukuran agregat tanah besar. b. Irigasi kedua tanah dengan ukuran agregat tanah kecil memiliki nilai rata-rata porositas kecil serta tegangan geser dan tahanan pnetrasi besar dibandingkan dengan ukuran agregat tanah besar. C. Irigasi ketiga tanah dengan ukuran agregat tanah kecil memiliki nilai rata-rata porositas besar serta tegangan geser dan tahanan pnetrasi kecil dibandingkan dengan ukuran agregat tanah besar.4.Nilai Umur Efektiftas Pengolahan Tanah yang tertinggi terdapat pada distribusi ukuran agregat tanah A2 dengan nilai penurunan permukaan tanah paling kecil, diikuti oleh distribusi ukuran agregat tanah A1, distribusi ukuran agregat tanah A3 dan yang paling rendah nilai Umur Efektiftas Pengolahan Tanahnya adalah distribusi ukuran agregat tanah A4