Pendugaan Umur Simpan Petis Ikan Tuna ((Thunnus sp.) UD. Sumber Rejeki Kabupaten Sampang

Petis merupakan produk yang sudah dikenal masyarakat luas. Produk ini menyerupai pasta yang terbuat kaldu ikan, garam, gula, dan bumbu tambahan. Biasanya produk ini sering digunakan sebagai bumbu atau penyedap masakan, pelengkap makanan tertentu. Produk makanan akan mengalami penurunan selama jangka waktu selama penyimpanan. Oleh karena itu, perlu dicantumkan waktu kadaluwarsa pada label suatu produk pangan sangat penting sekali, karena dapat memberikan informasi pada konsumen mengenai mutu produk yang dibeli dan dapat mengetahui kapan batas waktu penggunaan produk tersebut sehingga aman untuk dikonsumsi. Tujuan penelitian adalah: (1) untuk mengetahui laju kerusakan petis ikan Tuna dan, (2) untuk mengetahui umur simpan, sehingga dapat bermanfaat sebagai acuan untuk menentukan tanggal kadaluwarsa. Hipotesa yang diajukan bahwa semakin tinggi suhu penyimpanan akan mempengaruhi kualitas fisiokimia, mikrobiologis dan umur simpan petis ikan Tuna. Metode penelitian adalah observasi, diskusi dan wawancara, pengambilan sampel. Pelaksanaan penelitian: (1)Penentuan karakteristik mutu kritis, petis disimpan pada suhu ruang sampai ditolak oleh konsumen(uji organoleptik), dengan parameter warna, rasa, bau, kenampakan, dan kekentalan (2)Pendugaan umur simpan, petis disimpan pada suhu 27 0C, 320C ,37 0C, diamati secara berkala (*) meliputi warna, nilai Aw, susut berat, kadar air, total mikoba, dan total kapang. Dari grafik semilog, maka diperoleh laju kerusakan petis ikan Tuna dari parameter aktivitas air pada suhu penyimpanan 270C sebesar 0.0017/hari, suhu 320C sebesar 0.0025/hari, dan pada suhu 370C sebesar 0.0033/hari. Hasil pendugaan umur simpan petis adalah 139 hari (27 0C), 94 hari (32 0C), dan 71 hari (37 0C). Sedangkan umur simpan berdasarkan uji penerimaan organoleptik petis mulai ditolak pada hari ke 133 penyimpanan dengan penolakan karena bau petis. *= setiap 7 hari sekali pada hari ke 0 sampai hari ke 3