Studi Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Cincau Hijau (Cyclea barbata L. Miers) dan Cincau Hitam (Mesona palustris BL)

Cincau adalah bahan makanan yang biasa digunakan sebagai campuran untuk isian minuman segar (dessert), berbentuk gel yang menyerupai agar-agar. Kandungan polifenol yang terdapat di dalam daun cincau dan serat kasar yang tinggi menjadikan cincau selain berfungsi sebagai minuman juga berpotensi untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif akibat kelebihan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan membandingkan aktivitas senyawa antioksidan dan antibakteri antara cincau hijau dan cincau hitam dalam bentuk ekstrak (cair) dan gel. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Uji Pembanding Dua Perlakuan atau Uji t (t test) secara berpasangan dengan lima kali ulangan dan dibandingkan dengan t tabel taraf 5% dan 1% dengan program Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap total fenol dan aktivitas antioksidan. Untuk kadar total fenol cincau hijau dan cincau hitam, kondisi ekstrak lebih tinggi daripada gel. Sedangkan antara cincau hijau dan cincau hitam, ekstrak cincau hijau lebih tinggi (402,723 ppm) daripada ekstrak cincau hitam (372,074 ppm). Begitu juga dengan kondisi gelnya, cincau hijau lebih tinggi (337,832 ppm) daripada cincau hitam (311,672 ppm). Aktivitas antioksidan cincau hijau dan cincau hitam, kondisi ekstrak lebih tinggi daripada gel. Ekstrak cincau hijau lebih tinggi (70,185%) daripada ekstrak cincau hitam (66,892%). Untuk kondisi gel, cincau hijau lebih tinggi (63,200%) daripada cincau hitam (59,631%). Aktivitas antioksidan berkorelasi dengan total fenol, semakin tinggi total fenol yang dihasilkan, maka aktivitas antioksidannya juga tinggi. Nilai determinasi (R2) antara total fenol dengan aktivitas antioksidan 99,70%. Kandungan total fenol dan aktivitas antioksidan tertinggi terdapat dalam ekstrak cincau hijau