Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L) terhadap S. aureus dan E. coli : kajian rasio bahan dengan pelarut dan lama ekstraksi

Daun jambu biji merupakan tanaman obat yang digunakan sebagai obat antidiare. Keefektifan daun jambu biji sebagai antidiare diduga karena adanya senyawa aktif yang bersifat antibakteri antara lain tannin, saponin, eugenol dan triterpenoid. Kondisi ekstraksi misalnya rasio bahan dengan pelarut dan lama ekstraksi akan mempengaruhi jumlah ekstrak yang dihasilkan serta mempengaruhi kualitas ekstrak yang meliputi sifat fisik, kimia dan aktivitas antibakterinya melawan S. aureus dan E. coli. Hasil penelitian menunujukkan perlakuan rasio bahan dengan etanol berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap kadar tannin, rendemen, kadar air, sisa etanol, kemerahan (a*), kecerahan (L) dan aktivitas antibakteri ekstrak terhadap E. coli. Lama ekstraksi berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap rendemen, kecerahan (L), kemerahan (a*), kadar air, sisa etanol, kadar tanin dan kekuningan (b*). Interaksi antara rasio bahan dengan etanol dan lama ekstraksi berpengaruh nyata (α = 0,05) terhadap rendemen, kecerahan (L) serta aktivitas antibakteri ekstrak terhadap E. coli. Perlakuan terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan rasio bahan : etanol = 1:8 (b/v) dan lama ekstraksi 60 menit dengan nilai pH 4,50, kadar tannin 15,00%, aktivitas antibakteri terhadap S. aureus 9,76 mm, aktivitas antibakteri terhadap E. coli 6,35 mm, rendemen 71,47%, sisa etanol 14,22%, kadar air 63,80%, kecerahan (L) 24,41, kemerahan (a*) 5,00, kekuningan (b*) 8,80. Ekstrak daun jambu biji sangat efektif melawan S. aureus dan E. coli tetapi kondisi ekstraksi lebih memberikan pengaruh yang nyata terhadap aktivitas antibakteri ekstrak melawan E. coli dibandingkan S. aureus