Sistem Diagnosa Penyakit Pada Tanaman Jagung Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

Indonesia Merupakan Negara Yang Sebagian Besar Penduduknya Bermata Pencaharian Di Bidang Pertanian Sehingga Disebut Sebagai Negara Agraris. Pertanian Menjadi Salah Satu Penyumbang Penghasilan Negara Yang Cukup Besar. Berdasarkan Data Yang Diperoleh Dari BPS (Badan Pusat Statistik) Tahun 2009, Jumlah Petani Mencapai 44% Dari Total Angkatan Kerja Di Indonesia, Atau Sekitar 46,7 Juta Jiwa. Salah Satu Komiditi Pertanian Yang Masih Diupayakan Peningkatan Produksinya Adalah Jagung. Jagung Merupakan Alternatif Tanaman Pangan Yang Dikonsumsi Sebagian Masyarakat Indonesia. Penyakit Tanaman Sangatlah Mengganggu Pertumbuhan Tanaman Jagung Yang Berakibat Turunnya Produksi. Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan Panen Bisa Dikarenakan Pemahaman Petani Belum Mengetahui Jenis-Jenis Penyakit Apa Yang Menyerang Tanamanya Dan Tidak Mengetahui Cara Pengendaliannya Apabila Tanaman Mereka Diserang Oleh Penyakit. Solusi Yang Ditawarkan Oleh Penelitian Ini Adalah Pembangunan Sistem Diagnosa Penyakit Pada Tanaman Jagung. Salah Satu Metode Yang Dapat Digunakan Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman Jagung Adalah Metode Fuzzy Tsukamoto. Logika Fuzzy Dipilih Karena Didasarkan Pada Bahasa Sehari-Hari Sehingga Mudah Dimengerti Yang Mampu Digunakan Untuk Membangun Dan Mengaplikasikan Pengalaman Para Pakar Secara Langsung. Fuzzy Tsukamoto Merupakan Salah Satu Metode Yang Sangat Fleksibel Dan Memiliki Toleransi Pada Data Yang Ada. Sistem Yang Dibangun Diuji Dengan Dua Metode Yaitu Pengujian Fungsionalitas Dan Pengujian Akurasi Pakar. Pada Pengujian Fungsionalitas Sistem Ini Menghasilkan Nilai Validasi 100% Yang Menandakan Sesuai Dengan Rancangan Yang Diharapkan. Sedangkan Pada Pengujian Akurasi Pakar Sistem Ini Menghasilkan Nilai Akurasi 95% Yang Menandakan Hampir Mendekati Kemampuan Pakar Sebenarnya