Optimasi Biaya Dan Asupan Gizi Pasien Diet Khusus Dengan Menggunakan Algoritma Evolution Strategies

Harga bahan makanan di Indonesia saat ini terus meningkat. Sedangkan masyarakat Indonesia harus pandai menyiasati makanan harian mereka dengan kecukupan gizi yang terpenuhi namun dengan biaya yang optimal juga. Pemenuhan gizi yang baik adalah gizi yang terpenuhi seimbang dimana tidak berlebihan maupun tidak kekurangan. Karena itu, diperlukan perhitungan gizi setiap individunya besar gizi yang dibutuhkan. Dalam optimasi kebutuhan gizi ini bukan hanya dialami orang sehat saja. Orang yang menjalani diet khusus juga memerlukan pemenuhan gizi harian mereka. Diet khusus disini adalah orang-orang penderita diabetes mellitus dimana harus memeperhatikan kandungan karbohidratnya, penderita jantung yang harus memperhatikan asupan lemaknya dan penderita hati yang harus memperhatikan asupan proteinnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat diatasi dengan mengganti atau mengkombinasikan bahan makanan yang mahal dengan bahan makanan yang murah dengan tetap menjaga asupan gizi yang sesuai kebutuhan. Pada penelitian ini digunakan metode algoritma evolution strategies dengan menerapkan pengkodean floating point, mutation, dan elitism selection untuk membantu menentukan kombinasi berat bahan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi berdasarkan data pasien, komposisi bahan makanan, dan batasan biaya yang dimasukkan pengguna. Terdapat 118 bahan makanan yang digunakan dengan kandungan gizi berupa karbohidrat, protein, dan lemak. Dimana 118 bahan makanan ini dibagi-bagi berdasarkan jenis penyakit. Untuk metode reproduksi yang digunakan adalah mutation. Sedangkan metode seleksi yang digunakan adalah elitism selection. Dari hasil pengujian parameter algoritma evolution strategies diperoleh ukuran populasi terbaik sebesar 200 individu, jumlah generasi terbaik sebanyak 250 generasi,dan banyak offspring sebanyak 10. Berdasarkan uji coba terhadap 4 studi kasus, diketahui bahwa sistem dapat menghasilkan hasil komposisi bahan makanan yang masih dalam batas toleransi kecukupan gizi pasien diet khusus