Konsep Wayfinding di Universitas Brawijaya

Wayfinding merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan orientasi dan pergerakan dari suatu tempat asal menuju ke tempat tujuan. Manfaat wayfinding dalam kawasan pendidikan, yaitu sebagai sarana yang membantu mengarahkan seseorang ke tempat tujuan sehingga dapat mengurangi ketersesatan dan membantu pengguna dalam mengingat ruang dan jalan melalui peran objek wayfinding. Sejumlah 48% mahasiswa baru Universitas Brawijaya tahun 2015 menyatakan bahwa pernah tersesat saat memasuki kampus. Hal ini menunjukkan perlu adanya konsep wayfinding kepada seseorang yang masih asing dengan wilayah sekitar, seperti mahasiswa baru. Berbagai aktivitas yang dilakukan dari kegiatan ilmiah maupun non ilmiah semakin mempengaruhi perkembangan dan pembangunan di Universitas Brawijaya. Beragam pembangunan dilakukan, seperti pelebaran jalan, penambahan fasilitas, penambahan infrastruktur, dan kegiatan pembangunan lainnya mempengaruhi wayfinding pengguna dalam menemukan tujuannya di Universitas Brawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari objek-objek yang berpotensi dari pendapat responden serta konfigurasi ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yakni analisis mental map sebagai penentuan hirarki objek wayfinding berdasarkan pengguna dan space syntax (visual graph analysis) sebagai penentuan hirarki berdasarkan konfigurasi ruang. Dalam penelitian ini juga melibatkan elemen lain dalam fungsinya sebagai pendukung objek wayfinding, yakni other sensory information dan signage system. Hasil overlay hirarki dari kedua analisis menunjukkan ada beberapa objek wayfinding yang berpotensi dalam proses wayfinding di kampus Universitas Brawijaya. Konsep wayfinding menghasilkan perlakuan yang berbeda dari objek yang terpilih berdasarkan klasifikasi, baik dalam mempertahankan fungsi objek dalam ruang maupun mengembangkan potensi objek wayfinding