Pengaruh Variasi Jarak Tulangan Horizontal dan Kekangan terhadap Daktilitas dan Kekakuan Dinding Geser dengan Pembebanan Siklik (Quasi-Statis)

Dinding geser beton bertulang memiliki fungsi utama untuk menahan gaya geser atau lateral akibat gempa. Jika dinding geser mengalami suatu kegagalan, maka bisa dipastikan kekakuan struktur bangunan tersebut berkurang. Pada saat terjadi gempa keruntuhan akibat geser pada dinding geser sangatlah dihindari. Semakin tinggi suatu bangunan maka gaya lateral yang diterima juga semakin besar. Namun perencanaan dinding geser pada bangunan pada umumnya dirasa kurang efisien. Hal tersebeut dikarenakan kurangnya pengetahuan dari perencana struktur. Dengan perencanaan dinding geser yang tepat, terutama pada letak tulangan vertikal maupun horizontal, maka akan diperoleh dinding geser dengan kapasitas sama namun dengan biaya lebih murah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku dinding geser bertulang bila diberi kekangan ketika gempa, perilaku yang dimaksud adalah daktilitas perpindahan dan kekakuan. Dinding geser yang diuji berjumlah 3 buah dengan ukuran 400x80 mm dengan mutu beton (f’c) 20 MPa dan tinggi dinding geser 800 mm. Pada penelitian ini dilakukan variasi sebanyak tiga buah, yaitu: variasi jarak tulangan horizontal 150 mm yang tidak terkekang (SW-50) dan jarak 300 mm dengan kekangan (DGK-75), jarak kekangan pada DGK-75 dan DGK-150 (75 mm dan 150 mm), dan dinding geser yang diberi kekangan (DGK-75) dan tidak (SW-50) dengan jarak tulangan horizontal yang sama (150 mm). Beban aksial diberikan secara konstan sebesar 0,05 Pu dan beban siklik hingga dinding geser melewati keruntuhan beban lateral dengan metode displacement control, dimana untuk drift 0-2%, kenaikan drift tiap siklusnya sebesar 0.25% sedangkan untuk drift 2-3% kenaikan siklus yang diberikan sebesar 0.5% dan untuk drift di atas 3% kenaikan siklus sebesar 1%. Beban lateral dan perpindahan tiap siklus dari percobaan dicatat untuk kemudian digunakan dalam analisis daktilitas dan kekakuan dinding geser. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dinding geser SW-50 memiliki nilai daktilitas yang lebih besar dibandingkan DGK-150 sebesar 29% dan peningkatan kekakuan yang sangat signifikan sebesar 94%, sedangkan dinding geser DGK-75 memiliki peningkatan daktilitas yang lebih besar dari DGK-150 sebesar 37% dan peningkatan kekakuan yang sangat signifikan sebesar 127%, dan DGK-75 memiliki peningkatan daktilitas yang tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan SW-50 sebesar 6% dan peningkatan kekakuan sebesar 16%. Bila dilihat akibat dari variasi jarak kekangan yang lebih rapat sebesar 75 mm memberikan peningkatan daktilitas dan kekakuan pada dinding geser sangat signifikan dan untuk variasi kekangan memberikan peningkatan daktilitas dan kekakuan namun tidak terlalu signifikan