Penentuan Alokasi Tenaga Kerja Bordir Menggunakan Workload Analysis Berdasarkan Waktu Baku dan Regresi di CV Subur Makmur Malang

CV Subur Makmur yang lebih dikenal dengan Istana Bordir merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pakaian baik berupa bordir, batik maupun kreasi lainnya. Permasalahan yang terdapat pada CV Subur Makmur yaitu kemampuan dalam pemenuhan permintaan produk dari konsumen yang masih kurang. Permintaan yang selalu meningkat mengharuskan usaha ini meningkatkan kapasitas produksi. Akan tetapi hal tersebut belum dilakukan, dikarenakan kurangnya pengelolaan dari manajemen pada kegiatan produksi. Pengaturan sumber daya manusia yang kurang optimal dikarenakan jumlah penempatan tenaga kerja yang belum mencukupi pada beberapa stasiun kerja sehingga menghambat proses produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan alokasi yang optimal dari jumlah tenaga kerja pada tiap stasiun kerja. Penentuan alokasi tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan waktu baku menggunakan metode stopwatch time study. Kemudian juga pertimbangan metode regresi pada penentuan keterkaitan pada waktu penyelesaian elemen kerja gambar dan bordir dengan luas yang dikerjakan. Hal tersebut dilakukan karena produk dari bordir mempunyai berbagai macam pola, sehingga yang dasar dalam melakukan penelitian. Selanjutnya, metode workload analysis digunakan pada penentukan jumlah alokasi yang tepat pada tiap stasiun kerja berdasarkan waktu baku dan regresi. Hasil dalam penelitian ini adalah waktu baku tertinggi dengan terdapat pada stasiun kerja jahit sebesar 939.96 detik untuk produk baju, 596.94 detik untuk mukena, dan 146.94 detik untuk kain. Kemudian, berdasarkan hasil pengolahan dengan metode regresi pada keterkaitan antara luas motif dengan waktu penyelsaian diperoleh Y= -1.797 + 0.404 Xi untuk elemen kerja penggambaran dan Y = 0.732+ 0.778 Xi untuk elemen kerja bordir. Kemudian pada hasil pengolahan dengan workload analysis diperoleh stasiun kerja design dengan beban kerja sebesar 274.918 jam membutuhkan 2 pekerja, stasiun kerja bordir dengan beban kerja yang paling besar mencapai 2450.86 jam membutuhkan 18 orang pekerja. Kemudian pada stasiun kerja jahit, inspeksi finishing dan staiun kerja akhir dapat dilakukan penggabungan tenaga kerja menjadi 7 orang dengan melihat beban kerja sebesar 950.84 jam. Penambahan pada satu pekerja perlu dilakukan jika dilihat dari beban kerja pada stasiun kerja jahit, inspeksi finishing dan staiun kerja akhir sehingga dapat mengoptimalkan jumlah pekerja