Pelestarian Bangunan Kantor Pos Besar Surabaya

Surabaya merupakan Ibukota Propinsi Jawa Timur, sehingga Kota Surabaya merupakan pusat kota propinsi. Di balik perkembangan Kota Surabaya sebagai pusat kota, Kota Surabaya tidak pernah lepas dari perjuangan arek-arek Suroboyo melawan penjajah kolonial, sehingga Kota Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan. Salah satu peninggalan zaman kolonial ditanah air yakni bangunan kolonial sebagai saksi bisu pemerintahan kolonial dan perjuangan arek-arek Suroboyo. Seiring dengan perkembangan kota, bangunan-bangunan historis ini lambat laun musnah dan hancur karena kurang dan keliru dalam hal perawatan, pemeliharaan, dan penjagaan yang benar. Hal ini dapat mengakibatkan kemusnahan dan kelangkaan bukti pengenalan sejarah dan budaya pada masa lampau. Tujuan studi ini merupakan penentuan arahan strategi pelestarian Bangunan Kantor Pos Besar Surabaya yang tepat. Metode yang digunakan yakni metode analisis kualitatif dengan tiga pendekatan metode, meliputi metode deskriptif analisis, metode evaluatif, dan metode development. Arahan strategi pelestarian ini berdasar pada analisis elemen-elemen bangunan sesuai dengan karakter arsitektural, meliputi karakter spasial, karakter visual, dan karakter struktural bangunan Kantor Pos Besar Surabaya. Arahan pelestarian bangunan dilasifikasikan menjadi tiga tingkatan potensial, meliputi petensial tinggi, potensial sedang, dan potensial rendah