Morfologi Ruang Dalam Rumah Tinggal Perumahan Kamaran di Kawsasan Pabrik Gula Semboro.

Arsitektur kolonial adalah langgam arsitektur yang berkembang selama masa pendudukan bangsa Belanda di tanah air yang lahir melalui karya arsitek-arsitek bangsa Belanda. Masa kolonialisasi selama ± 350 tahun di Indonesia meninggalkan pengaruh yang sangat luas khususnya bagi perkembangnan ilmu Arsitektur di Indonesia. Setelah berakhirnya masa pendudukan bangsa kolonial selama 350 tahun tersebut tersebar beberapa peninggalan, salah satunya adalah Perumahan Kamaran di Kawasan Pabrik Gula Semboro yang terletak di Desa Semboro, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur. Kawasan Pabrik Gula Semboro didirikan pada tahun 1921 oleh Handels Vereniging Amsterdam (Perusahaan Swasta Belanda). Perumahan Kamaran adalah kawasan dengan beberapa kelompok bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal orang pribumi yang bekerja di Pabrik Gula Semboro yang memiliki kedudukan sebagai Prijaji/Mandor, Toekang/Tukang Koeli/kuli pada masa penjajahan kolonial Belanda. Kawasan ini, masih bisa dijumpai berupa lingkungan dan bangunan, dengan ciri-ciri arsitektur Kolonial Belanda. Mengacu pada peraturan UU RI No.11 tahun 2010, tentang Benda Cagar Budaya, Bab III, Pasal 5, Perumahan Kamaran di Kawasan Pabrik Gula Semboro merupakan saah satu kawsan yang memiliki kriteria sebagai kawasan cagar budaya; yang hars diperlihara untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan akibat dari pengaruh alan dan atau perbuatan manusia dan dirawat untuk menjaga keaslian karakteristiknya. Hasil observasi awal dilapangan yang dilakukan pada Desember 2015 secara visual ditemukan, beberapa bangunan kolonial yang kosong, dan tidak digunakan, bahkan tidak terawat, akibatanya kondisi dari rumah tinggal perumahan kamaran sudah banyak mengalami perkembangan yang dilakukan sepihak oleh penghuni, terlebih pada bentuk ruang dalam. Permasalahannya apabila kondisi fisik bangunan ataupun bentuk ruang yang rusak, dirubah, dan tidak ada rekaman bentuk asli dalam bentuk data grafis, akibatnya lambat laun bangunan bersejarah rumah tinggal Perumahan Kamaran di Kawasan Pabrik Gula Semboro akan kehilangan wujud, identitas, dan karakteristik asli bangunan dan kawasannya; dan generasi mendatang tidak dapat melihat sejarah daerah yang tercermin dari wujud bangunan itu sendiri. Fokus pembahasan dalam penelitian ini, adalah mengenai salah satu bagian yang terpenting dalam arsitektur, yakni bentuk/morfologi ruang dalam bangunan. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk, dalam bahasa Yunani terdiri dari dua kata yaitu morphos yang berarti bentuk dan logos yang berarti ilmu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk morfologi ruang dalam bangunan rumah tinggal Perumahan Kamaran di Kawasan Pabrik Gula Semboro sebagai masukan dan latar belakang dari penyusunan panduan rancang kawasan cagar budaya berupa perbaikan lingkungan maupun bangunannya, serta memberikan kontribusi terhadap keilmuan arsitektur nusantara. Penelitian yang dilakukan di Perumahan Kamaran di Kawasan Pabrik Gula Semboro ini adalah jenis penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif-analisis. Pembahasasn dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik arsitektural bangunan yang digunakan sebagai bahan untuk menganalisis Morfologi Ruang Dalam Rumah Tinggal Perumahan Kamaran di Kawsasan Pabrik Gula Semboro. Bangunan rumah tinggal Perumahan Kamaran dengan bentuk sederhana yang terdiri dari ruang selazaar, kamar makan, kamar tidur, kamar mandi/wc, dan dapur terdiri dari bangunan utama dan bangunan pendukung/keukens. Pola perubahan dominan ke luar (depan dan belakang) dengan intensitas perubahan ringan hingga sedang. Perubahan menunjukan didasari oleh faktor kebutuhan terkait sistem kekerabatan, privasi, tingkat ekonomi penghuni, gaya hidup dan selera baru penghuni, faktor alam dan cuaca, serta faktor kebijakan. Jenis perubahan morfologi spasial adalah penambahan ruang, pembagian ruang, perubahan fungsi ruang, dan pembongkaran ruang/bangunan; perubahan morfologi visual adalah perubahan warna cat dinding, pintu dan jendela, penggantian material lantai dan langit-langit bangunan; perubahan morfologi struktural adalah penambahan struktur baru (struktur kolom beton, struktur kayu/bambu, dan struktur kolom besi). Tahun paling banyak dilakuaknnya perubahan pada rumah tinggal Perumahan Kamaran terjadi pada periode tahun 2000-2005