Perancangan Sistem Basis Data Persediaan Spare Parts Berdasarkan Frekuensi Pemakaian Pada AHASS 1380 Haur Kuning Motor,

Penggunaan sistem informasi persediaan bertujuan untuk mempermudah proses pemantauan dan pelaporan persediaan. AHASS 1380 Haur Kuning adalah perusahaan penyedia jasa dalam perawatan sepeda motor Honda dan penjualan suku cadang. AHASS 1380 Haur Kuning membutuhkan sistem informasi yang dapat memaksimalkan proses pemantauan dan pelaporan persediaan. Selama ini AHASS 1380 Haur Kuning menggunakan Dealer Integrated Management System (DIMS) untuk memantau persediaan. Dalam prakteknya, informasi persediaan pada DIMS kurang akurat disebabkan keterlambatan update data. Keterlambatan ini disebabkan proses input data penerimaan part harus menunggu file khusus dari main dealer. Selain itu DIMS belum mampu memantau stok secara optimal. Hal ini menyebabkan terjadinya lost sales dan kurang optimalnya pelayanan kepada pelanggan. Oleh karena itu, penelitian terkait dengan perancangan sistem basis data persediaan di AHASS 1380 Haur Kuning perlu dilakukan dalam mengatasi kelemahan yang ada pada DIMS. Metode yang digunakan untuk melakukan perancangan sistem adalah System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dari awal hingga terbentuk sebuah aplikasi. Sesuai dengan metode SDLC, maka penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi masalah menggunakan analisis performance, information, economy, control, efficiency, and services (PIECES). Dari hasil analisis didapatkan permasalahan utama pada sistem DIMS adalah akurasi data yang rendah akibat terlambat melakukan update data dan tidak adanya sistem peringatan jika stok kritis. Pada penelitian ini sistem informasi yang dirancang terbatas pada bentuk prototype. Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk mengetahui data dan relasi data yang terjadi pada sistem. Sedangkan Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk mengetahui proses bisnis yang terjadi pada sistem. Aplikasi Sistem Informasi Inventori Spare Parts memiliki delapan tabel, empat query, lima jenis report dan dilengkapi dengan sistem peringatan. Report ini terdiri dari list sparepart, pemesanan part, penerimaan part, pengeluaran part, dan stok. Berdasarkan hasil pengujian, pengelompokan report pemesanan part, penerimaan part, dan pengeluaran part berdasarkan kode sparepart memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi jumlah part tertentu dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan laporan yang dihasilkan oleh sistem DIMS. Sistem peringatan yang disediakan untuk memantau stok yang kritis berjalan dengan baik dan memudahkan pengguna untuk memantau persediaan tanpa harus memeriksa stok secara berkala