Analisis Risiko Musculoskeletal Disorders pada Pekerja Paving dan Kanstin Berbasis Manual Handling Assesment Chart (MAC) Tool (Studi Kasus di PT. Malang Indah Genteng Rajawali, Malang),

Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan risiko yang dapat terjadi pada setiap pekerjaan manual. Salah satu pekerjaan yang dapat menimbulkan risiko musculoskeletal disorders adalah pekerjaan manual material handling (MMH). PT. Malang Indah Genteng Rajawali merupakan perusahaan pembuatan bahan bangunan, produk yang dihasilkan diantaranya adalah paving dan kanstin. Pada proses pembuatan paving dan kanstin terdapat aktivitas MMH yang dilakukan pekerja. Pekerja yang melakukan aktivitas MMH mengeluhkan sakit pada beberapa bagian tubuhnya terutama pada bagian punggung dan pinggang. Rasa sakit yang dirasakan pekerja merupakan salah satu gejala MSDs. Terjadinya gejala tersebut memerlukan identifikasi lebih lanjut terhadap aktivitas MMH yang dilakukan pekerja untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dan mengurangi risiko terjadinya MSDs. Dalam proses identifikasi MSDs pekerja MMH paving dan kanstin di PT. Malang Indah Genteng Rajawali, digunakan alat penilai risiko MSDs yaitu Manual Handling Assesment Chart (MAC) Tool. MAC tool digunakan karena aktivitas MMH di PT. Malang Indah Genteng Rajawali terdiri atas aktivitas carrying dan team handling. Penentuan risiko MSDs yang paling tinggi adalah dengan membandingkan total skor yang dihasilkan oleh aktivitas yang dinilai. Terdapat empat aktivitas yang akan dinilai yaitu aktivitas carrying bahan paving, carrying bahan kanstin, carrying produk kanstin, serta team handling produk paving. Setelah dilakukan penilaian langkah selanjutnya adalah membandingkan total skor keempat aktivitas tersebut. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa carrying bahan paving memiliki total skor sebesar 12, carrying bahan kanstin memiliki total skor sebesar 8, carrying produk kanstin memiliki total skor sebesar 11, dan team handling produk paving memiliki total skor sebesar 17. Team handling produk paving memiliki total skor yang paling besar dan menunjukkan aktivitas tersebut memiliki risiko timbulnya MSDs paling besar diantara aktivitas MMH yang lain, besarnya skor tersebut dikarenakan beberapa faktor risiko dalam penilaian diantaranya adalah load weight, hand distance from lower back, trunk twisting and sideways bending, postural constraint, grip on load, floor surface, dan communication coordination and control. Oleh karena itu diberikan rekomendasi perbaikan berupa relayout stasiun kerja dengan mengubah letak palet vertikal menjadi horizontal, memberi jarak lebih antara mesin dan pekerja, serta memindahkan tempat penyimpanan produk akhir. Rekomendasi berikutnya adalah dengan mendesain ulang fasilitas kerja yaitu papan kayu dengan memberikan handhold, selain itu memberikan standard operating procedures (SOP) pada pekerja, lalu rekomendasi perbaikan secara umum juga diusulkan yaitu memberikan pelatihan MMH, melakukan rotasi pekerjaan, penggunaan alat pelindung diri (APD), penggantian alat kerja yang tidak nyaman, dan memberi penerangan yang cukup pada stasiun kerja. Setelah diberikan rekomendasi perbaikan, Total skor dari aktivitas team handling paving turun menjadi 4