Penerapan Material Kayu Pada Konstruksi Bangunan Kampung Lumbung Di Kota Batu

Kota Batu merupakan sebuah kota yang berbasis pariwisata, kota yang baru-baru ini terus mengembangkan potensi nya untuk kebutuhan pariwisata kini semakin dilirik wisatawan. Dilihat dari adanya fasilitas fasilitas rekreasi seperti Wisata alam Cangar, Selecta, Coban Rondo, disusul dengan taman rekreasi Jawa Timur Park 1 dan 2, Batu Night Spectacular (BNS) dan yang terakhir adalah Alun-Alun kota batu yang kini juga telah disulap menjadi taman rekreatif. Hal ini adalah salah satu potensi yang telah dikembangkan guna menunjang pendapatan daerah kota batu sendiri. Usaha resort adalah salah satu kegiatan yang berkaitan langsung dengan sektor pariwisata. Saat ini jumlah resort di kota Batu karena selaras juga dengan perkembangan pariwisatanya. Jika di lihat dari konsep resort yang ada di kota Batu sangat beragam dengan masing-masing konsep dan fasilitas yang di tawarkan, sebagai contoh Jambuluwuk Resort, Singhasari Resort, Klub Bunga, Kampung Lumbung dan Kusuma Agrowisata memiliki konsep hunian akomodasi yang terintregasi dengan konsep gaya arsitektur tradisional dan pesona pemandangan kota Batu dari atas bukit. Berbagai manajemen resort juga ikut mewarnai persaingan bisnis di sector resort. Setiap manajemen pun berlomba-lomba menawarkan konsep dan pelayanan terbaik guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengunjung. Studi ini bertujuan menciptakan sebuah rancangan pengembangunan bangunan Kampung Lumbung menggunakan konstruksi kayu di daerah kota Batu sebagai estetika bangunan resort dengan melakukan kombinasi material kayu. Proses perancangan pembangunan Kampung Lumbung di daerah kota Batu secara umum melalui beberapa tahap, antara lain: (1) tahap pendahuluan, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap pemrograman, (4) tahap perancangan, dan (5) tahap pembahasan hasil rancangan dan penarikan kesimpulan. Tahap pemrograman menggunakan metode programatik dan pendekatan rancangan tanggap lingkungan, sedangkan metode yang digunakan pada tahap perancangan adalah metode pragmatik-intuitif. Metode pendekatan rancangan tanggap lingkungan, sesuai dengan parameter perancangan, digunakan dalam proses analisis aspek perancangan, khususnya aspek bangunan: (1) bentuk ruang, massa, dan tampilan, (2) Struktur, konstruksi, dan material, (3) Pengolahan kontur dan tapak (1) Cut and fill, (2) Split level, (4)Material jenis kayu, dan (5)Pengawetan kayu (6) Eksplorasi Konstruksi, Konsep perancangan selanjutnya ditetapkan dengan cara memilih satu kriteria yang paling sesuai diantara beberapa kriteria-kriteria rancangan yang dihasilkan pada tahap analisis (sintesis). Konsep-konsep yang ditetapkan kemudian ditransformasikan menjadi hasil rancangan dengan menggunakan metode pragmatik-intuitif. Hasil rancangan kemudian dijelaskan dan dibahas untuk menarik kesimpulan akhir. Hasil rancangan pengembangan bangunan Kampung Lumbung di daerah kota Batu dengan pendekatan rancangan penerapan konstruksi kayu adalah berupa gambar-gambar rancangan yang dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu rancangan berupa 3 skala bangunan berupa denah, potongan (kawassan dan bangunan), Tampak, dan perspektif bangunan serta detail – detail penggunaan konstruksi mulai dari pondasi, kolom, dinding dan lantai