Kajian Tingkat Pelayanan Dan Efektifitas Fasilitas Penyeberangan Jalan Pada Ruas Jalan Seputaran Universitas Brawijaya

Kota Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur menjadikan kota ini tumbuh dan berkembang dengan pesat. Dikenal pula sebagai kota pelajar, menjadikan tingginya pergerakan manusia dan barang pada daerah di sekitar pusat pendidikan. Seperti yang tergambar pada ruas jalan seputaran Universitas Brawijaya, dengan tata guna lahan sebagai area pusat pendidikan, perkantoran dan area bisnis menjadikan volume lalu lintas pada area ini tergolong cukup tinggi serta ditambah banyaknya penyeberang jalan yang berlalu lalang pada ruas jalan ini. Dengan banyaknya pengguna jalan ini maka konflik antara kendaraan bermotor dengan penyeberang jalan akan sulit untuk dihindari. Untuk melindungi penyeberang jalan dari resiko kecelakaan maka perlu ada fasilitas penyeberangan yang tepat dan sesuai. Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai kondisi fasilitas penyeberangan yang berada pada ruas jalan seputaran Universitas Brawijaya, yakni Jl. MT Haryono, Jl. Gajayana dan Jl. Veteran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pelayanan dari fasilitas penyeberangan yang tersedia, mengetahui keefektifan fasilitas penyeberangan dari segi pengendara kendaraan bermotor maupun dari segi penyeberang jalan serta diharapkan dapat memastikan ketepatan pemilihan jenis fasilitas penyeberangan. Metode pengambilan data penelitian yakni dengan pengambilan data secara langsung melalui survei di lapangan dengan dibantu oleh kamera perekam. Data yang diambil yakni berupa data volume penyeberang jalan, volume kendaraan, waktu tunggu dan kecepatan penyeberang jalan, kecepatan kendaraan dan data geometri. Data diambil dari 9 titik yang berbeda yakni pada Jl. Veteran diambil pada titik di depan SMPN 4, SMAN 8, SMKN 2 dan MATOS sedangkan pada JL. Gajayana diambil pada titik di depan UIN dan depan SMPN 13 serta pada JL. MT Haryono terdapat pada titik di depan FT UB, PKH UB serta di depan Swalayan Persada. Pengambilan data dilakukan pada saat jam puncak penyeberang jalan selama 2 jam untuk 2 periode waktu puncak pada SMAN 8, SMKN 2, SMPN 4 dan SMPN 13, yakni pada pukul 06.00-08.00 dan saat pulang sekolah pada pukul 13.00 dan 14.00 serta 3 periode waktu puncak untuk titik FT, PKH, UIN, dan Persada, yakni di pagi hari, siang dan sore hari. Serta MATOS, pada pukul 09.00, 14.00 dan 19.00 di mana masing-masing titik dilakukan dua hari pengambilan data. Untuk titik pada area pendidikan waktu pengambilan data dilaksanakan pada saat hari kerja (Senin-Kamis) sedangkan titik pada area bisnis diambil datanya pada saat akhir pecan (Sabtu-Minggu). Selanjutnya data yang telah didapatkan kemudian diolah menggunakan uji beda rerata untuk data tundaan (waktu tunggu) penyeberang jalan, kecepatan penyeberang jalan dan kecepatan kendaraan serta uji proporsi untuk data volume penyeberang jalan dibantu dengan software SPSS. Hasil pengolahan data tundaan penyeberang jalan kemudian digunakan untuk menentukan tingkat pelayanan (Level of Service) dari fasilitas penyeberangan, sedangkan untuk data volume kendaraan dan volume penyeberang jalan dianalisis menggunakan rumus PV2 untuk didapatkan hasil rekomendasi jenis fasilitas penyeberangan yang sesuai. Dari hasil perhitungan kemudian didapatkan rata-rata total tundaan peneyeberang jalan adalah 11,39 detik sehingga fasilitas penyeberangan pada ruas jalan seputaran Universitas Brawijaya termasuk dalam tingkat pelayanan (LOS) kategori C. Untuk kecepatan penyeberang jalan, rata-rata kecepatan total pada lokasi berfasilitas penyeberangan dengan tidak adalah berbeda. Selain itu juga didapatkan rata-rata kecepatan menyeberang untuk lakilaki yakni sebesar 74,79 m/menit di mana nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan xviii kecepatan menyeberang wanita sebesar 67,46 m/menit dan penyeberang gabungan/campuran sebesar 70,94 m/menit. Sedangkan untuk kecepatan titik kendaraan pada lokasi fasilitas penyeberangan yakni sebesar 30,71 km/jam serta sebesar 32,42 km/jam pada lokasi tanpa dilengkapi fasilitas penyeberangan, yang mana tidak berbeda secara signifikan. Untuk tinjauan pelanggaran, pada Jl. Veteran pelanggaran hanya terjadi pada titik di depan SMP 4 yang merupakan titik tanpa fasilitas, sedangkan untuk titik lainnya prosentase tingkat pelanggaran secara berurutan mulai dari prosentase terendah hingga yang paling tinggi yakni titik pada PKH, SMPN 13 dan Swalayan Persada. Untuk penentuan rekomendasi jenis fasilitas penyeberangan berdasarkan analisis rumus PV2 pada satu jam terpuncak didapatkan rekomendasi berupa pelican crossing dengan pelindung untuk semua titik. Sedangkan jika analisis rumus PV2 pada rata-rata 4 jam puncak didapatkan rekomendasi berupa pelican crossing pada titik SMPN 4, SMKN 2 dan SMPN 13 serta pelican crossing dengan pelindung untuk titik lainnya