Pengaruh Jenis Bahan Perekat Terhadap Karakteristik Fisik Briket Arang Tempurung Kelapa

Bahan bakar fosil merupakan sumber energi utama saat ini, cadangan bahan bakar tersebut semakin menipis sehingga menyebabkan manusia mencari sumber energi alternatif. Untuk mencegah terjadinya krisis energi, salah satunya adalah perkembangan energi terbarukan yang berasal dari sampah organik atau biomassa. Penggunaan limbah biomassa untuk diubah menjadi produk bioarang yang memiliki nilai tambah merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang renewable dan bersifat back to nature. Dalam penelitian ini diteliti kekuatan tekan, moisture content dan porositas briket arang tempurung kelapa dengan memvariasikan bahan perekat tepung tapioka, molasses dan bentonit, dengan jumlah kadar 3%, 4%, 5%, 6% dan 7%. Dengan variasi tersebut tekanan pemadatan 100 Bar pada gauge selama 5 menit dan suhu pemanas 100oC. Hasil penelitian untuk pengujian kekuatan menunjukkan nilai tertinggi terdapat pada pereket tepung tapioka 7% sebesar 536 N/cm2 dan nilai terendah pada perekat molasses 3% sebesar 180,4 N/cm2, moisture content nilai tertinggi pada bahan perekat tepung tapioka 7% sebesar 16,66% dan terendah pada perekat bentonit 3% sebesar 8,07%, dan porositas nilai tertinggi pada bahan perekat bentonit 3% sebesar 90,55% dan nilai terendah pada bahan perekat molasses 3% sebesar 66,13%