Perilaku Geser dan Daktilitas Dinding Panel Jaring Kawat Baja Tiga Dimensi Akibat Beban Lateral Siklik,

Rawannya korban gempa bumi akibat keruntuhan dinding, konsep pembangunan hijau dan ramah lingkungan, serta efisiensi kinerja merupakan tiga aspek yang kemudian menuntut adanya inovasi di bidang konstruksi. Sejalan dengan perkembangan teknologi, inovasi-inovasi terkait material penyusun dinding banyak dikemukakan. Salah satu inovasi yang kemudian giat dikembangkan dalam penelitian adalah konsep dinding panel struktural insulasi atau lebih dikenal dengan SIPs. Dan salah satu produk pengembangannya adalah dinding panel jaring kawat baja tiga dimensi. Namun produk ini masih perlu dikaji untuk memperoleh beberapa parameter teknis yang dapat menginterpretasikan karakteristiknya. Penelitian kemudian dirancang dengan menggunakan dua seri spesimen, di mana masing-masing seri terdiri atas tiga spesimen dengan dimensi yang sama. Seluruh spesimen dibuat dengan lebar dan tinggi dinding berturut-turut 600 mm dan 900 mm, dengan tebal mortar yang disemprotkan 35 mm pada kedua sisi dinding yang didesain setara K175. Kedua seri spesimen diangkurkan pada balok sloof sebagai tumpuan, yang memiliki dimensi penampang 150 mm x 200 mm dan panjang 1000 mm. Yang membedakan kedua seri spesimen tersebut adalah tebal EPS yang dipakai, pada spesimen seri M4 dan M8 berturut-turut digunakan EPS dengan tebal 4 cm dan 8 cm. Pemberian beban dilakukan secara siklik dengan protokol pengujian berdasarkan kontrol defleksi. Pengujian dilakukan setidak-tidaknya menggunakan 12 instrumen ukur, yang terdiri dari 3 instrumen untuk mengukur defleksi total, 4 instrumen defleksi lentur, 2 instrumen defleksi geser, dan sisanya sebagai kontrol untuk mengukur adanya pengangkatan dan geser pada tumpuan. Berdasarkan hasil penelitian eksperimental, dapat diketahui bahwa spesimen dinding panel seri M4 mengalami kegagalan lentur yang diikuti geser sebagaimana diprediksikan, namun lain halnya dengan seri M8 yang mengalami kegagalan angkur sehingga parameter yang diperoleh masih berada pada batas layan angkur bukan dinding panelnya sendiri. Selain itu, diperoleh faktor daktilitas pada kedua seri spesimen dinding panel yang relatif sama besar, yang menginterpretasikan bahwa kedua seri spesimen tersebut mengalami daktail parsial. Mengacu pada analisis eksperimental diperoleh energi disipasi spesimen dinding panel seri M4 hampir 20% lebih besar dibandingkan seri M8. Hal tersebut mengindikasikan bahwa spesimen tersebut mampu menyerap energi masuk lebih besar. Sedangkan rasio redaman ekuivalen pada kedua seri spesimen dinding panel relatif sama