Pengaruh Daya Microwave terhadap Rendemen Minyak Nilam pada Proses Distilasi dengan Microwave Assisted Steam Distillation

Kebutuhan minyak atsiri dewasa ini semakin meningkat seiring dengan perkembangan industri modern seperti industri parfum, kosmetik, obat-obatan, makanan dan minuman. distilasi merupakan metode yang paling populer dan digunakan secara luas. Untuk memproduksi minyak esensial di seluruh dunia. Sayangnya metode tersebut masih memiliki kekurangan, yaitu dibutuhkannya banyak waktu untuk mendapatkan minyak nilam yang baik. Dalam hal ini perlu ditemukan metode baru untuk menjawab permasalahan tersebut sehingga digunakan microwave, dimana microwave efektif dalam distribusi panas dan efisien karena waktu yang diperlukan relatif lebih singkat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan metode eksperimental nyata (true experiment research) yang langsung digunakan ke obyek yang akan diuji. Pada penelitian ini menggunakan microwave yang diatur pada daya 140 watt, 280 watt, 420 watt, 560 watt dan 700 watt. Daun nilam yang sudah dikeringkan dengan kadar air sebesar 17.82% - 24.5 %. Wadah kaca sebagai penampung daun nilam dan aliran steam dari boiler air. Kondensor yang terbuat dari kaca sebagai proses kondensasi uap panas hasil pemanasan microwave. Termokopel yang disambungkan ke data logger yang telah tersambung ke komputer guna menampilkan dan menyimpan data mengenai perpindahan panas yang terjadi pada saat proses distilasi. Hasil penelitian yang didapatkan dari metode microwave assisted steam distillation bahwa semakin besar daya microwave yang digunakan maka semakin cepat rendemen minyak yang dihasilkan. Pada penelitian ini juga dihitung seberapa besar energi microwave dan LPG yang digunakan selama proses destilasi dengan microwave assisted steam distillation. Rendemen minyak nilam dihasilkan paling cepat pada daya 700 Watt. Sedangkan Rendemen minyak nilam terbanyak dihasilkan pada daya 280 Watt. Hal ini disebabkan seiring meningkatnya daya pada microwave menyebabkan kenaikan temperatur yang semakin cepat sehingga uap panas yang seharusnya merusak dinding sel pada daun nilam terlebih dahulu menguap keluar microwave yang menyebabkan sel minyak pada daun nilam tidak sepenuhnya terdesak keluar terbawa uap panas dari boiler air