Pengaruh variasi kecepatan putar dan feed rate terhadap kekuatan tarik hasil sambungan friction stir welding aluminum A1090

Dalam dunia pengelasan modern, friction stir welding (FSW) merupakan salah satu teknik pengelasan baru yang diciptakan oleh The Welding Institute (TWI), Cambridge, Inggris. FSW termasuk pengelasan tanpa bahan tambah dan suhu kerjanya tidak melewati titik lebur benda kerja. Prinsip kerja dari FSW adalah memanfaatkan gesekan dari tool yang berputar dan bergerak pada alur pengelasan dengan benda kerja yang diam. Friction stir welding memliki kelebihan dalam pengelasan aluminium dimana aluminium merupakan logam yang lunak, tahan karat, ringan, dan penghantar panas yang baik yang mempunyai titik lebur yang rendah sehingga sangat sulit untuk memanaskan atau mencairkan sebagian dari material tersebut. Oleh kerena itu mampu sifat las aluminium dinilai kurang baik jika dibandingkan dengan baja. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari parameter dasar suatu friction stir welding dengan kekuatan tarik yang dihasilkan dari suatu sambungan las alumunium. Parameter dasar yang digunakan adalah variasi kecepatan putar (1842 rpm, 2257 rpm dan 2904 rpm) dengan variasi feed rate (22 mm/min, 42 mm/min dan 55 mm/min). Pada hasil pengujian ini didapatkan hasil kekuatan tarik sambungan las terbesar terdapat pada variasi kecepatan putar 2904 rpm dan variasi feed rate 24 mm/min sebesar 66,357 MPa dan nilai kekuatan tarik yang terendah didapatkan dari variasi kecepatan putar 1842 rpm dan variasi feed rate 74 mm/min sebesar 36,762 MPa. Maka dalam penelitian kali ini dapat disimpulkan bahwa hubungan kecepatan putar berbanding terbalik dengan feed rate terhadap hasil nilai kekuatan tarik friction stir welding yang dilakukan