Produksi charcoal hasil karbonisasi dengan variasi suhu dan waktu karbonisasi

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan batu bara besar yang mencapai 104,7 miliar ton, tapi cadangan yang ditambang hanya sekitar seperlimanya saja yaitu sebesar 21,1 miliar ton. Dengan cadangan batu bara di Indonesia yang besar, batu bara dapat menjadi salah satu bahan baku pembuatan arang aktif yang potensial untuk dikembangkan dengan metode Karbonisasi. Melalui pemanfaatan batu bara sebagai bahan baku karbon aktif, diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan batu bara yang selama ini mayoritas pemanfaatannya adalah sebagai bahan bakar. Dengan penelitian produksi charcoal hasil karbonisasi ini diharapkan dapat diketahui pengaruh suhu dan waktu karbonisasi terhadap karakter charcoal. Pada penelitian ini, tahapan yang dilakukan adalah analisis kandungan karbon, oksigen, dan analisis proximate batu bara kemudian proses karbonisasi 10 gram batu bara untuk memproduksi charcoal pada variasi suhu 400°C, 500°C, 600°C, dan 700°C dan variasi waktu 30 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Charcoal yang didapatkan dianalisis yield, daya serap, dan luas permukaannya. Berdasarkan analisis komposisi carbon, oksigen dan analisis proximate, jenis batu bara yang digunakan adalah subbituminus. Hasil analisis menunjukkan semakin lama suhu dan waktu karbonisasi maka yield charcoal semakin rendah hal ini menunjukkan bahwa komponen non-karbon telah berhasil terdekomposisi. Produk charcoal dengan luas permukaan dan daya serap tertinggi pada penelitian ini terjadi pada karbonisasi 400°C selama 60 menit dengan daya serap sebesar 0,426 mg metilen biru/gram charcoal dan luas permukaan sebesar 1579 m2/gram