Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Air Run Of River (PLTA ROR) Baliem Kabupaten Jayawijaya,

Energi listrik merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat Kabupaten Jayawijaya untuk kegiatan sehari-hari. Di Kabupaten Jayawijaya terdapat sungai-sungai dengan debit air yang sangat besar, salah satunya adalah Sungai Baliem. Maka, salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi listrik adalah dengan membangun PLTA ROR di Sungai Baliem. Konsep dari PLTA ROR adalah memanfaatkan aliran sungai langsung tanpa menampungnya di tampungan (waduk). Pembangunan PLTA jenis ini lebih ekonomis dan mudah daripada PLTA menggunakan waduk, sehingga PLTA ini sangat cocok untuk dibangun di daerah pedalaman. Studi ini dilakukan untuk mengetahui besarnya debit andalan dan debit rancangan, hidraulika dan dimensi bangunan air, besarnya energi listrik yang dibangkitkan, dan stabilitas bangunan bendung. Langkah awal studi ini adalah analisa debit. Debit andalan digunakan untuk pertimbangan debit yang digunakan untuk pembangkitan listrik, sedangkan debit rancangan digunakan untuk analisa dimensi sebagian bangunan (bendung, kolam olak, pelimpah, dll). Setelah melakukan analisa debit andalan dan rancangan, kemudian melakukan analisa debit untuk pembangkitan listrik. Debit ini digunakan untuk analisa hidraulika dan dimensi bangunan. Bangunan air dikelompokkan menjadi 5, yaitu bangunan utama, bangunan tengah, bangunan pembawa, bangunan pembangkitan, dan bangunan pembuang. Setelah analisa hidraulika dan dimensi bangunan, kemudian melakukan analisa energi listrik yang dibangkitkan. Langkah akhir dari studi ini adalah analisa stabilitas bendung. Analisa stabilitas bendung dilakukan untuk memastikan agar bangunan bendung aman terhadap kondisi alam yang akan terjadi (banjir, sedimentasi, dan gempa). Hasil kajian menunjukan debit andalan Q80%=124,835 m3/dt, Q85%=104,443 m3/dt, Q90%=89,021 m3/dt, dan Q95%=44,178 m3/dt. Debit rancangan Q50th=1174,180 m3/dt dan Q100th=1255,471 m3/dt. Debit pembangkitan listriknya Qpembangkit=79,290 m3/dt. PLTA dibangun dengan bangunan utama bendung pelimpah meliputi: mercu, pembilas, dan kolam olak. Bangunan tengah meliputi: pintu intake, saluran pengantar, kantong lumpur, pelimpah (mercu dan saluran samping), pembilas (pintu sorong dan saluran bilas), pintu power intake (pintu sorong dan trash rack), dan forebay (bak penenang). Bangunan pembawa meliputi: terowongan, pipa pesat, dan surge tank (tangki gelombang). Bangunan pembangkitan meliputi: turbin dan hidromekanikal. Bangunan pembuang meliputi: tailrace. Dengan Qpembangkit=79,290 m3/dt dapat dibangkitkan energi tahunan sebesar 864251,61 MWh. Pada bangunan bendung, stabilitas geser, guling, daya dukung tanah, dan piping aman terhadap kondisi aliran normal, aliran banjir, gempa, dan sedimentasi