Karakteristik Fisik dan Elektris Minyak Zaitun sebagai Alternatif Minyak Isolasi pada Transformator,

Minyak isolasi transformator memiliki karakteristik yaitu sifat elektris dan fisis. Sifat elektris sesuai standar IEC 156 yaitu tegangan tembus minimal 30 KV. Sifat fisis sesuai standar IEC 296 titik nyala minimal 135 ⁰C, titik tuang maksimal -40 ⁰C dan viskositas maksimal 12 mm/s serta pengujian DGA yang sesuai standar IEEE 1991. Minyak nabati memiliki sifat karakteristik yang dapat dicoba sebagai minyak isolasi transformator alternatif selain itu memiliki kelebihan dibandingkan dengan minyak bumi yaitu dapat diperbarui (renewable). Minyak alternatif yang digunakan pada penelitian ini adalah minyak zaitun (Olea europaea). Menurut Cal (2008) minyak zaitun sejak 400 SM telah memiliki berbagai banyak manfaat. Minyak zaitun sebagai minyak alternatif pada transformator dalam menentukan kelayakannya dibutuhkan pengujian secara elektris (dengan rangkaian pengujian tegangan tembus), fisis (pengujian titik tuang dengan menggunakan seta lec cloud and pour point refrigerator, titik nyala dengan menggunakan cleveland open cup, viskositas dengan menggunakan pipa kapiler) dan DGA (Dissolved Gases Analysis) dengan mengunakan gas chromatography. Hasil dari pengujian minyak zaitun dibandingkan minyak Diala B adalah sifat elektris memiliki nilai tegangan tembus rata-rata yaitu 49,82 kV lebih tinggi dari pada minyak Diala B yang memiliki rata-rata yaitu 44,63 kV dalam menggunakan berbagai jenis elektroda dan variasi suhu, titik nyala minyak zaitun lebih tinggi dua kali daripada minyak Diala B dan hasil pengujian DGA pada minyak zaitun lebih kecil nilai TDCG (Total Dissolved Combustible Gases) nya yaitu 3,8 ppm dibandingkan minyak Diala B 626,7 ppm. Kelemahan pada minyak zaitun memiliki titik tuang yang melebihi standar IEC 206 yaitu -9⁰C dan memiliki nilai viskositas yang melebihi standar IEC 296 yaitu 38,71 mm^2/s