Struktur Sosial Media Twitter dalam Bencana Banjir Jakarta

Perkembangan teknologi informasi di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam penyaluran informasi kepada masyarakat salah satunya melalui media sosial. Penggunaan media sosial dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Sejak tahun 2006, media sosial memiliki peran yang semakin meningkat dalam peringatan bencana. Indonesia masuk dalam posisi teratas penggunaan media sosial dunia salah satunya pada situs microblogging Twitter yang menempati urutan ke lima dengan jumlah pengguna sebanyak 29 juta. Hal tersebut di dukung dengan aktivitas pengguna Twitter di DKI Jakarta. Penggunaan media sosial yang tinggi di Provinsi DKI Jakarta dijadikan salah satu potensi penyebaran informasi mengenai bencana. Saat ini penyebaran informasi bencana banjir di Provinsi DKI Jakarta menggunakan media sosial salah satunya adalah twitter. DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang sering mengalami bencana banjir. Dampak dari bencana banjir dapat dikurangi salah satunya dengan tanggap darurat bencana yang melibatkan masyarakat. Partisipasi masyarakat dapat dilihat dengan mengetahui struktur sosial yang ada. Koordinasi yang baik antar lembaga pemerintah maupun non pemerintah dan masyarakat dapat dimaksimalkan dengan mengetahui masyarakat atau lembaga yang memiliki peran penting di dalam sebuah jaringan sehingga informasi mengenai banjir dapat tersebar merata. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi struktur sosial pemilik akun twitter saat terjadi bencana banjir dan pasca bencana banjir pada rentang waktu November 2014-Maret 2015. Selanjutnya dibagi menjadi dua periode yaitu saat terjadi bencana banjir bulan November 2014-Februari 2015 dan pasca bencana banjir pada bulan Maret 2015. Pada rentang waktu tersebut, bencana banjir yang diteliti merupakan bencana banjir yang terjadi lebih dari satu kali banjir. Struktur sosial pada penelitian ini dilihat dari tiga indikator yaitu tingkat partisipasi, densitas atau kerapatan jaringan dan sentralitas yang di analisis dengan social network analysis (SNA) menggunakan bantuan aplikasi Gephi 0.8.2 Beta yang merupakan aplikasi open source. Metode pengambilan data pada penelitian ini adalah web content mining dan survei sekunder. Web content mining dilakukan pada situs twitter.com untuk mendapatkan informasi mengenai banjir di Jakarta. Survei sekunder dilakukan untuk memperoleh data sekunder dari instansi terkait serta studi literatur. Hasil analisis menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada masuk kedalam kategori rendah pada saat terjadi bencana maupun pasca terjadi bencana banjir. Tingkat partisipasi yang diukur adalah keikutsertaan akun masyarakat dengan akun lembaga yang ada. Rendahnya nilai tingkat partisipasi menunjukan rendahnya keikutsertaan akun masyarakat dengan akun kelembagaan yang ada. Kerapatan jaringan atau densitas pada kedua periode juga masuk dalam kategori rendah. Analisis selanjutnya adalah analisis sentralitas yang dilakukan untuk mengetahui aktor sentral yang memiliki peran penting saat terjadi bencana banjir maupun pasca bencana banjir. Berdasarkan hasil analisis sentralitas di dapatkan dua aktor sentral yaitu akun @BPBDJakarta yang merupaka akun milik lembaga pemerintah BPBD DKI Jakarta dan akun @petaJKT yang merupakan akun milik lembaga pemerintah Peta Jakarta. Dengan demikian terdapatnya aktor sentral, koordinasi antar lembaga diharapkan menjadi lebih baik. sehingga dampak bencana banjir dapat dikurangi