Analisis Dampak Lingkungan pada Proses Produksi Kantong Plastik dengan Metode Life-Cycle Assessment (LCA

Konsumsi energi di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, pada tahun 2010 konsumsi energi di Indonesia mencapai 400 juta SBM. Konsumsi energi yang terus meningkat menyebabkan dampak lingkungan terutama lingkungan tidak dapat diperbaharui. Selain konsumsi energi, pencemaran lingkungan melalui limbah berbahaya juga semakin meningkat. Salah satunya adalah limbah plastik yang mencapai 5,4 ton per tahun di Indonesia. PT. Flamboyan Jaya sebagai salah satu produsen kantong plastik dan produksinya per per bulan rata-rata 39.222,5 Kg. PT. Flamboyan Jaya sudah semestinya memperhatikan dampak dari produk yang dihasilkan dan juga perlu melakukan analisis dampak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak lingkungan yang terjadi akibat proses produksi dan distribusi dari produk kantong plastik dan juga mencari alternatif pengurangan dampak lingkungan dari proses produksi dan distribusi tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah life-cycle assessment untuk mengetahui dampak lingkungan yang terjadi. Penilaian life-cycle inventory (LCI) dan life-cycle impact assessment (LCIA) pada penelitian ini menggunakan software SimaPro 8. Pada penelitian ini juga dibuat upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan (UPL) untuk menganalisis hal-hal yang tidak dapat dinilai oleh software. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi masalah, lalu pengambilan data input dan output tiap proses. Selanjutnya melakukan perhitungan analisis LCI dan LCIA dan juga pembuatan UKL serta UPL. Berdasarkan penilaian LCI dan LCIA dampak terbesar ditimbulkan oleh proses distribusi produk yang mencapai 3,18 kPt dan dampak lingkungan paling besar yang ditimbulkan oleh proses produksi adalah human toxicity soil 1,78 kPt. Rata-rata dampak terbesar yang ditimbulkan tiap proses terjadi pada kategori global warming, human toxicity water, dan hazardous waste. Alternatif perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti bahan baku biodegradable plastics, penggunaan masker, dan penggantian alat transportasi