Studi Efektivitas Perbaikan Struktur Tanah melalui Bioclogging dan Biocementation Menggunakan Biopolimer Eksopolisakarida dengan Pemanfaatan Limbah Cair Tahu sebagai Media Pertumbuhan,

Struktur tanah memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan kestabilan tanah. Dalam beberapa kasus, rendahnya kestabilan tanah dapat mengarah pada kegagalan struktur dan bahaya tanah longsor. Upaya perbaikan struktur tanah dengan metode biogrouting, yaitu dengan penambahan bakteri penghasil eksopolisakarida pada tanah mulai banyak diteliti. Pada umumnya proses ini melibatkan bahan kimia sebagai media pertumbuhan bakteri sehingga meningkatkan biaya yang dibutuhkan. Untuk menyelediki tentang pemanfaatan limbah cair tahu sebagai media pertumbuhan bakteri dalam upaya perbaikan struktur tanah, maka dilakukan penelitian dengan menginokulasikan lima jenis bakteri non-patogenik (Agrobacterium tumefaciens, Bacillus subtilis, Lactobacillus sakei, Nitrobacter sp., dan Pseudomonas sp.) ke dalam sampel tanah. Sebagai perbandingan digunakan media pertumbuhan kimia dan sampel tanah asli sebagai kontrol. Setelah 15 hari dan 30 hari pasca inokulasi bakteri ke dalam sampel tanah, dilakukan pengujian constant head, pengujian direct shear, dan pengujian SEM. Berdasarkan pengujian constant head didapatkan sampel tanah dengan inokulasi bakteri Agrobacterium tumefaciens pada media limbah cair tahu memiliki nilai permeabilitas terendah dengan reduksi sebesar 53,62% terhadap sampel tanah kontrol pasca inokulasi selama 30 hari. Berdasarkan pegujian direct shear didapatkan sampel tanah dengan inokulasi bakteri Lactobacillus sakei pada media pertumbuhan limbah cair tahu memiliki nilai kuat geser tertinggi dengan prosentase kenaikan sebesar 102,74% terhadap sampel tanah kontrol pasca inokulasi 30 hari. Berdasarkan hasil pengujian SEM dapat diketahui bahwa pada sampel tanah yang telah diinokulasikan dengan bakteri terbentuk eksopolisakarida pada partikel tanah sehingga dapat mereduksi nilai permeabilitas tanah dan meningkatkan nilai kuat geser tanah. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa limbah cair tahu efektif untuk digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri dalam proses biogrouting