Pengaruh fraksi berat serat nanas dan bentuk cetakan terhadap prosentase penyusutan polyester

Banyaknya tuntutan dalam rekayasa pembuatan komposit, membuat material komposit menjadi berkembang sangat pesat, dan salah satunya tuntutan pada komposit adalah komposit yang ramah lingkungan dengan prosentase penyusutan yang kecil, maka dari itu terdapat jenis komposit berpenguat fiber alami atau serat alam yang biasa disebut biokomposit. Pada penelitian ini menggunakan serat daun nanas dan matrik polyester dengan variasi 4 bentuk cetakan menggunakan metode hand lay up. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pengaruh fraksi berat serat daun nanas terhadap prosentase penyusutan pada variasi 4 bentuk cetakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experimental nyata yang secara langsung digunakan pada obyek yang akan diteliti. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi prosentase fraksi berat serat daun nanas sebesar 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan variasi bentuk penampang cetakan yaitu lingkaran, segitiga, segiempat, dan segi duabelas. Variabel terikat yang digunakan adalah prosentase penyusutan pada komposit polyester berpenguat serat daun nanas. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa, berdasarkan fraksi berat serat nanas, semakin tinggi fraksi berat serat daun nanas maka prosentase penyusutan semakin kecil dengan prosentase penyusutan terendah sebesar 1,13% dan 80% penurunan prosentase penyusutan pada bentuk penampang lingkaran dengan variasi fraksi berat serat daun nanas 40%. Pengaruh bentuk cetakan berdasarkan prosentase penyusutan paling kecil adalah cetakan berpenampang lingkaran dengan selisih prosentase penyusutan dari fraksi berat serat 0%-40% adalah 5,58% atau mengalami penurunan sebesar 83%. Namun berdasarkan kemudahan pengendalian prosentase penyusutanya ada pada luas penampang segitiga dengan selisih penyusutan pada fraksi 0-40% paling kecil yaitu 22,59%