Pengaruh Penambahan Etanol terhadap Karakteristik Pembakaran Droplet Minyak Biodiesel Biji Karet (Hevea brasiliensis).

Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia membuat semakin besar pula kebutuhan akan energi. Mengingat bahwa bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) membuat cadangan energi menjadi semakin tipis seiring berjalannya waktu. Maka dari itu perlu dilakukan kegiatan penelitian untuk mengidentfikasi energi-energi terbarukan yang memiliki sifat dapat diperbaharui (renewable) dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Indonesia sangat berpotensi mengembangkan produksi biodiesel karena Indonesia sangat kaya akan minyak tumbuh-tumbuhan (nabati) salah satunya minyak biji karet (Hevea brasiliensis). Biodiesel yang digunakan pada penelitian ini didapatkan dari reaksi transesterifikasi minyak biji karet (Hevea brasiliensis). Penelitian ini membahas tentang karakteristik pembakaran droplet minyak biodiesel biji karet, yakni temperatur maksimum, ignition delay time, burning rate, dan visualisasi nyala api pembakaran yang dihasilkan. Ukuran diameter droplet minyak yang diuji sebesar 1.86 mm dan memiliki volume sebesar 4μL yang dibentuk dengan menggunakan microsyringe. Droplet yang telah terbentuk kemudian digantung pada ujung termokopel yang terhubung langsung dengan data logger sebagai pembaca data dan selanjutnya dipanaskan dengan menggunakan heater yang tegangannya diatur terlebih dahulu dengan menggunakan transformator. Visualisasi nyala api pembakaran diamati dengan menggunakan kamera digital dalam bentuk video yang kemudian di-convert menjadi gambar diam. Semakin meningkatnya presentase etanol yang ditambahkan kedalam minyak biodiesel biji karet (Hevea brasiliensis) menurunkan temperatur maksimum pembakaran yang dihasilkan, ignition delay time, dan memperkecil dimensi api pembakaran yang dihasilkan, serta meningkatkan nilai burning rate