Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Berdasarkan Kriteria Status Trofik Waduk Selorejo Pasca Erupsi Gunung Kelud

Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan adalah Air. Dari sekian persen jumlah ketersediaan air di bumi dimanfaatkan oleh manusia maupun makhluk hidup lain dengan berbagai macam fungsi, diantaranya air adalah untuk kebutuhan rumah tangga, perikanan, pertanian, dan industri. Salah satu sumber air untuk kehidupan adalah waduk yang merupakan sebuah infrastruktur penyediaan air serta mendapat suplai dari sungai-sungai sekitarnya. pada 13 Februari 2014 telah terjadi letusan Gunung Kelud yang membawa abu vulkanik mengandung bahan untuk kesuburan perairan dan masuk ke dalam Waduk Selorejo, pada dasarnya waduk ini digunakan bagi warga sekitar sebagai mata pencaharian terutama dalam bidang budidaya ikan air tawar dalam keramba jaring apung (KJA). Dengan adanya musibah ini, maka kualitas air waduk akan tercemar sehingga berdampak buruk bagi perikanan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui status trofik Waduk Selorejo sebelum erupsi dan sesudah erupsi Gunung Kelud berdasarkan musim, kemudian menganalisa fluktuasi parameter status trofik berdasarkan periode bulannya, serta menentukan daya tampung beban pencemaran Waduk Selorejo setelah erupsi Gunung Kelud. Metode yang digunakan dalam analisa status trofik ini adalah membandingkan baku mutu atau standar pengklasifikasian status trofik berdasarkan PerMenNLH tahun 2009 dengan parameter Total P dan NO3N yang didapatkan dari pengukuran bulanan oleh Perum Jasa Tirta 1, serta klorofil a yang didapat dari hasil perhitungan dan pengambilan sampel langsung pada waduk bersama parameter kecerahan rata-rata. Berdasarkan hasil pengklasifikasian status trofik, Waduk Selorejo sebelum erupsi sudah mengalami eutrofikasi di semua bagian hulu dan tengah dengan kategori hipereutrof sampai setelah erupsi menurut kadar klorofil a yang merupakan hasil perkembangan dari kadar Total P dan NO3N. Dari waduk yang berstatus hipereutrof didapatkan total daya tampung beban pencemaran sebesar 12.072,58 Kg P/tahun, keadaan ini harus diturunkan 69,61 % dari waduk yang berstatus hipereutrof menjadi oligotrof, sehingga pada status oligotrof ini daya tampung beban pencemaran terhadap kadar Total P menjadi besar yaitu, 39.722,33 Kg P/tahun, maka solusi untuk hal ini adalah dengan pengerukan Waduk Selorejo di semua bagian, hulu, tengah, dan hilir