Evaluasi Produktivitas Perusahaan Menggunakan Production Model Seppo Saari (Studi Kasus: PT. X),

PT. X merupakan salah satu perusahaan pemintalan benang di Indonesia. PT. X memiliki 4 departemen, yaitu spinning A, spinning B1, spinning B2 dan weaving. Pada tahun 2013 departemen spinning B1 dan spinning B2 tidak dapat memenuhi target produksi. Kedua departemen tersebut juga mengeluarkan biaya produksi melampaui anggaran biaya. Target produksi yang tidak tercapai disertai biaya produksi yang membengkak mengindikasikan produktivitas kedua departemen belum baik. Pengukuran produktivitas menjadi dasar perencanaan untuk meningkatkan produktivitas di masa mendatang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Production Model Seppo Saari. Penelitian ini dimulai dengan menghitung nilai surplus. Setelah melakukan perhitungan nilai surplus maka langkah selanjutnya adalah menggambarkan production model. Dari hasil production model maka akan didapatkan indeks produktivitas serta indeks distribution. Langkah berikutnya adalah membuat tabel deret waktu perkembangan. Tabel ini bermanfaat untuk menggambarkan seperti apa perkembangan produktivitas yang telah dicapai perusahaan. Selanjutnya dibuat cause effect diagram untuk menganalisis faktor-faktor penyebab penurunan produktivitas dengan memperhatikan ukuran-ukuran yang dihitung sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas PT. X memiliki rata-rata sebesar 1,116. Sedangkan nilai index of distribution memiliki rata-rata 0,988. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga pada setiap periode namun tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai produktivitas yang dicapai perusahaan. Faktor yang mempengaruhi penurunan produktivitas adalah fasilitas produksi yang mengalami kerusakan, pengadaan bahan baku yang berlebihan dibandingkan kebutuhan, dan jumlah operating days yang lebih sedikit. Rekomendasi yang dapat disarankan untuk meningkatkan produktivitas yaitu perencanaan perawatan terjadwal pada fasilitas produksi, pengendalian persediaan bahan baku berdasarkan kebutuhan produksi, serta manajemen sumber daya memperhatikan hari kerja