Kajian Modal Sosial Masyarakat Terkait Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Wagir

Permasalahan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Malang adalah masalah desa tertinggal dan kemiskinan. Dalam RPJMD Kabupaten Malang tahun 2010-2015 menyebutkan bahwa terdapat beberapa desa yang tergolong sebagai desa tertinggal, jumlah desa tertinggal di Kabupaten Malang mencapai 88 desa yang tersebar di 23 kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Wagir. Jika dilihat dari Kecamatan Wagir dalam angka tahun 2012, desa-desa di wilayah Kecamatan Wagir memiliki potensi yang sangat besar, terutama potensi pertanian dan perkebunan. Besarnya potensi desa yang ada perlu pengelolahan secara optimal sehingga mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat. dalam mengatasi kemiskinan didesa tertinggal maka keberadaan modal sosial juga menjadi penting dalam penanggulangan kemiskinan karena pengentasan kemiskinan tidak hanya terkait dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi, tapi juga perluasan akses terhadap sumber-sumber daya kehidupan yang ditentukan pula oleh ketersediaan jejaring kerja (network) dan saling percaya (mutual trust) di kalangan masyarakat (Mawardi, 2007). Tujuan utama dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh modal sosial masyarakat terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Pengaruh tersebut dilihat dari perbandingan fenomena yang terjadi pada desa maju dan desa tertinggal sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan dalam rekomendasi pengembangan desa. Dari 12 desa yang terdapat di Kecamatan Wagir maka akan dipilih 2 desa yang menjadi fokus wilayah studi dengan mengeliminasi IKK Kecamatan Wagir yang merupakan wilayah perkotaan Kecamatan Wagir yaitu Desa Sumbersuko. Eliminasi tersebut dilakukan dikarenakan menurut RPJMD Kabupaten Malang tahun 2010¬-2015 Desa Sumbersuko merupakan wilayah perkotaan di Kecamatan Wagir, sementara itu dalam penelitian ini difokuskan pada perbandingan 2 wilayah yang memiliki karakteristik sama, yaitu wilayah pedesaan. Hasil dari pemilihan desa yang didasari oleh Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur tahun 2012 dengan mengeliminasi IKK Kecamatan Wagir yang merupakan wilayah perkotaan Kecamatan Wagir yaitu Desa Parangargo adalah Desa Sumbersuko/desa tertinggal prioritas dan Desa Sidorahayu/desa maju. Dengan terpilihnya desa tersebut maka dilakukan perbandingan mengenai pengaruh modal sosial terhadap tingkatkesejahteraan masayrakat pada Desa Sumbersuko/desa tertinggal prioritas dengan Desa Sidorahayu/Desa Maju. Perbandingan pengaruh modal sosial terhadap tingkat kesejahteraan masayarakat menggunakan analisis statistik, yaitu regresi linier berganda. Hasil perhitungan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel modal sosial yang paling berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat koofisien regresi pada Desa Sumbersuko/desa tertinggal prioritas adalah partisipasi (X2), sementara pada Desa Sidorahayu/desa maju adalah organisasi (X3). Variabel pranata sosial (X4) pada kedua desa bernilai negatif, artinya variabel pranata sosial berbanding terbalik dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berikut merupakan urutan variabel modal sosial dari yang paling berpengaruh pada Desa Sumbersuko/desa tertinggal prioritas dan Desa Sidorahayu/desa maju. Rekomendasi pengembangan desa bertujuan sebagai masukan dalam pengembangan desa khususnya pada Desa Sumbersuko/ desa tertinggal prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rekomendasi yang dilakukan, yaitu peningkatan tingkat kepercayaan masyarakat, terutama dalam kejujuran dalam pengelolaan potensi desa, pengembangan partisipasi masyarakat yang melibatkan masyarakat, terutama partisipasi masyarakat dalam meningkatkan perkembangan desa, peningkatan kelembagaan ekonomi dikaitkan dengan sumber daya manusia, dan pengawasan terhadap teknologi yang masuk, sehingga masyarakat mampu memilah dan memilih informasi