Perencanaan Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Penolong Rokok Sigaret Kretek Mesin dengan Pendekatan Just In Time,

PT. Cakra Guna Cipta adalah salah satu perusahaan yang memproduksi rokok. Jenis rokok yang diproduksi terdiri dari rokok SKM (Sigaret Kretek Mesin) dan SKT (Sigaret Kretek Tangan). Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi rokok SKM terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku penolong. Bahan baku penolong terdiri dari ambri, opipi, etiket, slop, ball, dan carton box. Sistem pengadaan persediaan dilakukan dengan melakukan pemesanan bahan baku dalam jumlah yang besar untuk memenuhi kebutuhan mingguan. Kondisi ini menghasilkan adanya persediaan yang berlebih yang berdampak pada tingginya biaya persediaan. Biaya persediaan yang dikeluarkan selama bulan Oktober sampai dengan Desember 2013 sebesar Rp. 7.307.223.948. Pada penelitian ini, digunakan pendekatan just in time. Pendekatan just in time dilakukan dengan melakukan perancangan sistem pengiriman milk run, membuat rencana persediaan untuk kebuthan selama bulan Oktober sampai dengan Desember 2013, dan melakukan perhitungan biaya persediaan selama bulan Oktober sampai dengan Desember 2013. Pada perancangan sistem pengiriman milk run dilakukan pemilihan supplier berdasarkan pertimbangan lokasi, penetuan rute pengiriman dengan metode nearest neighbors dan perhitungan waktu pengiriman. Pembuatan rencana persediaan dilakukan dengan menggambarkan stok persediaan dengan grafik. Perhitungan biaya persediaan meliputi biaya pemesanan, biaya simpan dan biaya pembelian. Pengelolaan persediaan bahan baku dengan pendekatan just in time dilakukan untuk mengendalikan bahan baku yang terdiri dari etiket, opipi, slop, ball, dan carton box. Sistem pengiriman milk run digunakan untuk mengirimkan bahan baku dari supplier. Rute pengiriman dimulai dari PT. Cakra Guna Cipta ke PT. SSS ke PT. KSI ke CV. CKG ke PT. Cakra Guna Cipta dengan waktu tempuh rute sebesar 3 jam. Hasil pengelolaan persediaan bahan baku penolong rokok SKM dengan pendekatan just in time berdampak terhadap penurunan biaya simpan dari semula Rp 12.293.170,38 menjadi Rp 2.312.534,34. Total penghematan yang didapatkan dari selisih biaya persediaan existing dengan kondisi penerapan just in time sebesar Rp 494.337.414,04