Museum Layang – Layang di Kuta Selatan Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Kinetik,

Museum Layang – layang di Kuta Selatan merupakan suatu tempat pendidikan, penelitian dan rekreasi baru yang ingin memperkenalkan aneka macam jenis layang – layang baik berasal dari Indonesia pada khususnya dan seluruh dunia pada umumnya dalam bentuk dua dimensi hingga tiga dimensi. Aneka macam jenis Layangan yang di pamerkan dan dikoleksi merupakan layangan yang dibuat atau sudah ada mulai jaman dahulu dengan bahan dan bentuk sederhana hingga era layangan dengan bahan dan bentuk serta kegunaan yang sudah sangat berkembang. Konsep perancangan dari fasilitas ini diambil dari unsur bentuk yang ada pada layangan dan angin yang merupakan unsur penggerak layangan. Desain museum yang mengambil pendekatan dari arsitektur bergerak yang respon terhadap alam yaitu aliran angin sangat berhubungan erat, dimana tanpa bantuan angin yang mengalir kencang layangan tidak dapat terbang ke langit biru dengan bebas, begitu pula dengan bangunan ini yang ruang pamer (fasilitas publik) dan fasilitas pendukungnya merupakan bagian yang saling berhubungan dan saling terkait. Perletakan fasilitas utama diletakkan pada area yang disesuaikan dengan aliran angin yang masuk dan sifat bentuk layangan agar respon terhadap alam berupa aliran angin pada layangan dapat terlihat dan menghidupkan layangan seperti keindahannya terbang yang terhembus oleh aliran angin. Penggunaan selubung bangunan (fasad/dinding) bergerak atau kinetik sebagai strategi penerapan konsep Arsitektur Kinetik berfungsi bagi kenyamanan pengunjung dan lebih untuk objek yang dipamerkan serta terkait dengan museum yang komponen fasad dapat bergerak akibat aliran angin sehingga desain bangunan dari segi arsitektural akan dihasilkan yang optimum untuk meningkatkan dengan menangkap dan mengalirkan aliran angin dari luar ke dalam bangunan melalui fasad kinetik sederhana pada selubung bangunan sebagai penyelesaian arsitektur selaras lingkungan dalam iklim pesisir pantai untuk kinerja arsitektur kinetik responsive sederhana dan memaksimalkan fungsi bangunan terhadap konteks lingkungan dalam upaya penghematan energi dan efeknya bagi ruang dalam khususnya area pamer dan koleksi layang-layang